Pertamina Tambah Pasokan 3 Persen tapi Gas Elpiji 3 Kilogram Kok Masih Sulit

photo author
- Selasa, 9 April 2024 | 10:03 WIB
Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat melakukan sidak distribusi gas elpiji 3 kilogram Senin 8 April 2024.  (Edi Prayitno / kontributor Kendal)
Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat melakukan sidak distribusi gas elpiji 3 kilogram Senin 8 April 2024. (Edi Prayitno / kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Hasil pemantauan di lapangan petugas Pertamina bersama Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Senin 8 April 2024 sore, pasokan gas elpiji 3 kilogram tidak ada masalah dan lancar. Bahkan keterangan dari Pertamina untuk Kabupaten Kendal ada penambahan 3 persen dari pasokan normal per bulan.

Namun demikian warga hingga Selasa 9 April 2024 sehari sebelum Lebaran masih kesulitan mencari gas elpiji. Padahal warga sangat membutuhkan gas untuk memasak untuk hidangan Lebaran nantinya.

“Gas elpiji yang 3 kilogram masih sulit, sudah muter-muter hingga keluar desa masih belum dapat. Kalau pun ada harganya naik tinggi, masa dijual Rp 25.000 biasanya Cuma Rp 20.000,” ujar Ita warga Kaliwungu.

Sementara Bupati Kendal Dico M Ganinduto usai sidak mengatakan, keterangan dari pihak SPBE, agen pangkalan selama ini pasokan lancar. Bahkan keterangan perwakilan dari PT Pertamina, pasokan untuk Kabupaten Kendal ada penambahan sebesar 3% dari pasokan normal per bulan.

Baca Juga: Hujan Tak Surutkan Warga Berburu Bunga Hias Sambut Lebaran di Tradisi Pasar Kembang

"Kuota LPG 3 kilogram di Kabupaten Kendal per bulan sebanyak 770.000 tabung dan pada bulan Ramadhan ini ada tambahan 3 persen," jelasnya.

Bupati akan melanjutkan sidak ke toko atau warung pengecer. Jika nanti di warung atau toko juga tetap kosong maka akan meminta Polres Kendal untuk mencari penyebab terjadinya kelangkaan gas ini.

Sementara Eko, pemilik pangkalan LPG di Kecamatan Kendal mengatakan, selama pasokan dari agen selalu lancar, tiap dua hari mendapatkan pasokan gas 3 kilogram sebanyak 200 tabung. Ia tidak mendapatkan pasokan hanya libur ketika tanggal merah Hari Besar.

"Pasokan selama ini lancar, tapi kok di masyarakat terjadi kelangkaan, apa mungkin pada panic buying, sehingga belinya banyak," ujarnya.

Baca Juga: Wujud Toleransi, Tokoh Tionghoa Semarang Bagikan 500 Makanan untuk Sahur

Eko mengatakan, sebagai pangkalan hanya boleh menjual kepada bakul-bakul pengecer sebanyak 20 persen, dan 80 persen harus dijual langsung ke konsumen. Harga gas di tingkat pangkalan harus sesuai dengan ketentuan, yakni per tabung Rp 16 ribu.

"Masyarakat konsumen boleh membeli di sini dengan harga Rp 16.000," katanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X