Tegas! Mahasisiwa Kedokteran Undip Bunuh Diri Karena Dibully, Kemenkes Tutup Prodi Anestesi

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 13:19 WIB
Lokasi kosan mahasiswa kedokteran Undip Semarang yang bunuh diri. Kemenkes tutup prodi Anestesi.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Lokasi kosan mahasiswa kedokteran Undip Semarang yang bunuh diri. Kemenkes tutup prodi Anestesi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung mengambil tindakan atas kasus bunuh diri mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Mahasiswa kedokteran Undip Semarang yang meninggal itu berinisial AR (30) dan berasal dari Program Studi Anestesi.

AR diketahui meninggal karena bunuh diri pada di kosannya yang berlokasi di Lempongsari Semarang, Senin 12 Agustus 2024.

Baca Juga: Kronologi Mahasiswa Kedokteran Undip Semarang Bunuh Diri di Kosan, Polisi Temukan Motif dari Buku Harian

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemekes, dr. Azhar Jaya, S.H, SKM, MARS menyatakan menutup Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP Dr. Kariadi Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik meninggal.

"Maka disampaikan kepada Saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan Langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK UNDIP. Penghentian program studi sementara tersebut terhitung mulai tanggal surat ini keluarkan," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemekes, dr. Azhar Jaya, S.H, SKM, MARS.

Sebelumnya Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono menyebut pihaknya mendatangi lokasi kamar kosnya pada, Senin 12 Agustus 2024 pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Tewas di Tempat, Perempuan Muda Korban Tabrak Larik Truk di Tugurejo Semarang

AR ditemukan meninggal dengan wajah kebiruan dengan posisi miring seperti orang sedang tertidur.

"Mukanya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," ujarnya saat dihubungi, Rabu 14 Agustus 2024.

Kemudian Agus menyebut laporan tersebut berawal dari kecurigaan karena korban tak bisa dihubungi sejak pagi oleh pacarnya.

Saat itu, kamar kos korban terkunci dari dalam dan rekan korban sempat mengira yang bersangkutan tak ada di kamar.

Baca Juga: Orok Bayi Laki-Laki Ditemukan di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang, Masih Berusia 6 Bulan

"Pagi jam 7 atau jam 8 itu pacarnya telepon, ditelepon nggak diangkat-angkat padahal berdering. Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin dikos-kosan Tembalang sana, dicek ke Tembalang sana kosong. Akhirnya balik lagi ke sana dicek sama ibu kosnya mau dibuka pakai kunci serep nggak bisa karena dikunci dari dalam, akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X