Duel Pemabuk di Bangetayu Semarang, Pertemanan yang Retak saat Bagus Tercebur ke Selokan

photo author
- Senin, 27 Januari 2025 | 14:47 WIB
Duel antara Bagus dan Wahyu yang dilerai warga. Wahyu dan Baghs berkelahi karena menolak menolong saat tercebur ke selokan.  (Istimewa)
Duel antara Bagus dan Wahyu yang dilerai warga. Wahyu dan Baghs berkelahi karena menolak menolong saat tercebur ke selokan. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Dua orang pemabuk yang bahkan beberapa saat sebelumnya sama-sama mabuk bareng menggegerkan warga Bangetayu Semarang karena saling duel dengan menggunakan pisau, Minggu 26 Januari 2024 pukul 21.00 WIB.

Kejadian ini viral di sosial media karena tersebar berkat video amatir warga di sosial media @infokejadiangenuk.

Dalam video itu tampak dua pemabuk dipisah warga saat saling duel. Selama duel, salah seorang di antara mereka mengeluarkan kata-kata kasar.

Awalnya, dua pemabuk itu bernama Bagus Maslah Udin (25) dan Wahyu Teguh Utomo (28).

Bagus dan Wahyu menghabiskan Minggu malam mereka dengan mabuk-mabukan. Setelah mabuk masing-masing mereka naik motor secara beriringan.

Ketika mencapai Jalan Ratan Cilik, Bagus yang sempoyongan tak sadar motornya bablas ke sebuah selokan.

Lantas Bagus pun tercebur dan badannya basah semua. Dari bawah selokan, Bagus mohon-mohon pertolongan kepada Wahyu.

Wahyu yang badannya masih bersih praktis ogah menolong Bagus. Hal itu bikin Bagus meradang.

Mereka pun saling maki. Wahyu bersikeras tak mau menolong. Lalu beberapa saat kemudian seorang tukang bakso lewat dan langsung menolong Bagus.

Tukang bakso itu awalnya juga ogah. Mungkin takut juga. Tapi akhirnya mau karena didesak oleh Wahyu. Mereka berdua pun menolong Bagus beserta motornya.

Ketika Bagus sudah sampai naik ke atas. Amarahnya belum reda. Dia sebel banget sama Wahyu yang tidak mau langsung menolong saat rekannya kesulitan. Katanya teman, kok gitu saja tidak mau menolong, pikir Bagus.

Mata Bagus melihat sebuah pisau di gerobak tukang bakso tadi. Dia pun langsung meraihnya dan menghampiri Wahyu dengan berlari.

Wahyu yang melihat reaksi Bagus langsung memasang kuda-kuda. Kepalanya memang pengar, tapi bisa lah kalau menghadapi pemabuk juga yang hendak menikam pisau. Begitu sampai di dekat Wahyu, tikaman Bagus meleset.

Meski demikian. Bagus tidak meredup. Dia kembali menyabetkan pisau namun rekannya itu masih menghindar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X