Latihan Keras saat Puasa dan Tidak Diberi Kesempatan Berbuka, Atlet Taekwondo PPLOP Jateng Meninggal Dunia

photo author
- Selasa, 11 Maret 2025 | 20:29 WIB
Ilustrasi atlet taekwondo  (Pixabay )
Ilustrasi atlet taekwondo (Pixabay )

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Atlet taekwondo PPLOP itu bernama Agil Tri Nugroho (16) dan meninggal pada Rabu 5 Maret 2025 pukul 22.22 WIB.

Sebelum meninggal, Agil sempat kolaps saat menjalani latihan fisik di kompleks Stadion Jatidiri Semarang, yang menjadi pusat kegiatan PPLOP Jawa Tengah.

PPLOP sendiri adalah bagian dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah.

PPLOP sudah berjalan belasan tahun dan mengelola belasan cabang olahraga dengan biaya dari APBD Provinsi Jawa Tengah.

Meninggalnya Agil memang sudah satu pekan namun warga Desa Banjarjo RT 1/RW 5 Gagaksipat Ngemplak, Kab. Boyolali, Jateng, ini dinilai masih ganjil. Pihak Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) saat ini tengah melakukan investigasi penyebab meninggalnya Agil.

Baca Juga: Keutamaan Malam Lailatul Qadar dan Berbagai Cara Ibadah untuk Meraihnya

Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah Agung Hariyadi yang dikonfirmasi meninggalnya Agil, menyatakan investigasi masih belum selesai.

"Ini masih diinvestigasi pihak Pengprov TI, Balai PPLOP dan kepolisian.Saat ini masih berproses. Kalau kami sudah menerima hasil dan rekom kemudian dilanjutkan langkah tindak lanjut, akan kami sampaikan media," ucap Agung, Selasa 11 Maret 2025.

Adapun kronologi kejadian pada 5 Maret 2025 itu ketika ada latihan yang diikuti 11 atlet Taekwondo PPLOP dengan dipandu tiga pelatih yakni Hendra, Aulia dam Anom. 

Pelatih memberi materi latihan fisik lari endurance menggunakan aplikasi Strava.

Atlet berlari memutari sisi luar stadion/lapangan sepak bola dengan hitungan setiap empat putaran berhenti istirahat dengan target durasi waktu lari 4 menit untuk 1 putaran. Pengulangan untuk melatih endurance sebanyak tiga set.

Baca Juga: Hubungan Brigadir AK dan Ibu Bayi yang Tewas Terungkap: Bukan Suami-Istri, Awalnya Kenal Tidak Ngaku Polisi

Kebetulan atlet banyak yang puasa dan seringkali tak memenuhi target. Pelatih pun langsung memberi evaluasi.

Evaluasi dilakukan dengan cara mengubah materi endurance dengan interval, dimana atlet wajib mencapai waktu 4 menit dalam 1 putaran lari dan dilakukan berulang-ulang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X