Program Speling Sapa Sekolah, Skrining Gizi hingga Kesehatan Jiwa

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 17:12 WIB
Wakil Gubernur Taj Yasin saat menyapa siswa SDN Tambakaji 05 Semarang. (Humas Jateng)
Wakil Gubernur Taj Yasin saat menyapa siswa SDN Tambakaji 05 Semarang. (Humas Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) menyapa siswa SDN Tambakaji 05 Semarang, Rabu, 23 April 2025. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengecek langsung pelaksanaan program tersebut.

Taj Yasin menuturkan, program Speling di sekolah ini, menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran anak, dalam menjaga kesehatan. Mulai dari pemenuhan gizi hingga penerapan pola hidup bersih dan sehat.

"Juga edukasi, kalau ada gejala sakit tertentu maka bisa periksa ke dokter. Sehingga peduli kesehatan itu menjadi penting. Pada tahap pertamanya yakni skrining supaya sebagai pencehahan supaya tidak sakit," tutur Taj Yasin.

Skrining kesehatan ini menggandeng RSUD dr Adhyatma MPH. Satu per satu anak antusias menjalani skrining kesehatan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan secara umum, THT, gizi hingga konseling kejiwaan.

Baca Juga: Ujian Berat PSIS Semarang, Wajib Kalahkan Borneo FC untuk Jaga Asa Bertahan di Liga 1

"Kadang-kadang mungkin ada namanya anak-anak jahil. Jangan marah ya, dimaafkan ya. Tapi, saling mengingatkan itu paling penting. Juga ada dokter psikolog yang mengedukasi di sini," ujar sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu

Kehadiran psikolog, tutur Gus Yasin, untuk memberikan layanan psikologi, salah satunya konseling mengenai bullying. Pihaknya menilai penting menghadirkan psikolog, karena sekolah menjadi salah satu tempat terjadinya bullying.

"Kita juga ingin di sekolah agar tidak ada bullying, kekerasan. Kalaupun ada, maka diedukasi bagaimana sikap siswa/siswi terhadap kawannya yang melakukan bullying," pesan Taj Yasin.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kegiatan serupa juga akan dilakukan di sekolah-sekolah lain di Jateng. Pemprov Jateng menggandeng rumah sakit miliknya, untuk melaksanakan program Speling di sekolah.

"Prioritas juga daerah di kawasan (angka tinggi) kemiskinan, khususnya daerah yang aksesnya jauh dari perkotaan," tutup Taj Yasin.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X