SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Usai aksi May Day atau Hari Buruh di Semarang yang berakhir ricuh, polisi menyatakan bahwa sejumlah orang diamankan dalam demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jateng, Kamis 1 Mei 2025.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M. Syahdudi, menyampaikan jumlah pasti yang diamankan belum diungkap, karena masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh pihak kepolisian.
“Ada beberapa yang diamankan, kita belum tahu jumlahnya. Yang jelas sedang kita dalami, sedang kita lakukan kegiatan-kegiatan pendalaman dan penyelidikan untuk mengetahui motif dari orang-orang yang sudah kita amankan,” ungkapnya.
Selain itu Syahduddi juga menyebut, dari sejumlah orang yang diamankan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Polrestabes Semarang.
Lalu apabila nantinya ada yang terbukti melakukan tindak pidana akan diproses secara hukum.
"Kalau memang terbukti ada pelanggaran pidananya pasti akan kita proses. Namun kalau tidak, pasti akan kita kembalikan,” tegasnya.
Aksi May Day ini memang berakhir dengan kericuhan. Sebetulnya buruh melakukan aksi massa dengan damai dan tertib.
Namun memasuki pukul 16.00 WIB, demonstran berbaju hitam berdatangan dan berbuat anarki.
Mereka datang tanpa menyampaikan aspirasi dan langsung menantang petugas keamanan. Bahkan mereka merusak beberapa pagar untuk blokade jalan dan melempari batu berukuran besar.
Akibat insiden itu juga sejumlah petugas pengamanan mengalami luka, Meski sempat terjadi ketegangan, namun aparat Polri yang telah disiagakan di lokasi bertindak cepat. Api berhasil dipadamkan dan benda-benda berbahaya segera diamankan, sehingga situasi kembali terkendali.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, yang turut berada di lokasi, menegaskan bahwa Polri tetap mengedepankan pendekatan humanis, persuasif, dan profesional dalam menangani aksi tersebut.
“Kami sangat menghargai komitmen rekan rekan buruh yang konsisten menjaga kedamaian. Kepada seluruh peserta aksi, kami mengimbau agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan serta merusak semangat demokrasi dalam peringatan May Day 2025,” tegas Kabidhumas.
