BI Jateng Dorong Konsumsi Ikan untuk Tekan Inflasi dan Perkuat Ketahanan Pangan

photo author
- Rabu, 12 November 2025 | 15:00 WIB
BI Jateng ajak warga pilih ikan sebagai sumber protein dan pengendali inflasi.  (BI Jateng)
BI Jateng ajak warga pilih ikan sebagai sumber protein dan pengendali inflasi. (BI Jateng)

AYOSEMARANG.COM -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mencari cara kreatif menekan laju inflasi. Salah satunya melalui Gerakan Pengendalian Inflasi melalui Diversifikasi Komoditas Pangan Strategis dengan tema “Pangan Akuatik sebagai Alternatif Sumber Pangan Jawa Tengah.”

Gerakan ini menyoroti potensi ikan sebagai sumber protein hewani berkualitas yang harganya relatif stabil. Langkah ini diharapkan menjadi solusi pengganti konsumsi protein unggas yang kerap memicu inflasi di daerah.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyebutkan Pemprov berkomitmen mempercepat transformasi konsumsi pangan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi protein beragam dan terjangkau. Ia menilai sektor kelautan dan perikanan memiliki peran besar terhadap perekonomian daerah.

“Pada triwulan III-2025, pangsa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat 12,88 persen. Bahkan, ekspor produk kelautan dan perikanan Jawa Tengah sepanjang 2024 mencapai 83,15 juta ton dengan nilai Rp5,76 triliun,” ungkap Sumarno, Selasa 11 November 2025.

Kepala KPw BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menekankan pentingnya diversifikasi pangan untuk menjaga stabilitas harga. Ia memaparkan, secara tahunan (year on year), inflasi telur ayam mencapai 14,17 persen, daging ayam 6,24 persen, sementara ikan hanya 2,23 persen.

“Secara tahun berjalan, ikan juga paling stabil dengan kenaikan hanya 0,57 persen. Ini bukti bahwa ikan bisa menjadi alternatif komoditas protein untuk menahan tekanan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, BI Jateng juga menyerahkan bantuan sarana produksi garam berupa geomembran serta fasilitasi sertifikasi BNSP bagi kelompok tani garam di empat kabupaten — Demak, Rembang, Jepara, dan Pati — untuk meningkatkan efisiensi dan kompetensi petani garam.

Selain fokus pada ikan, BI Jateng turut mendorong diversifikasi pangan lain, seperti konsumsi mocaf dan sorgum sebagai pengganti beras, serta produk olahan cabai dan bawang merah sebagai alternatif bahan segar.

Rangkaian acara berlangsung edukatif, mulai dari dongeng anak oleh Kempo Antaka untuk menanamkan kebiasaan makan ikan sejak dini, kampanye GEMARIKAN bersama IDAI Jateng, hingga kampanye Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah oleh BI.

Tak kalah menarik, ada lomba masak berbahan ikan, cabai kering, dan bawang merah yang diikuti pelajar SMA-SMK se-Jateng serta bazar UMKM dengan 51 pelaku usaha lokal. Kegiatan ini membuka peluang kemitraan antara pelaku kecil dan industri pengolahan untuk memperluas jejaring perdagangan produk perikanan Jawa Tengah.

Melalui kegiatan ini, BI Jateng dan Pemprov mengajak seluruh pihak memperkuat sinergi dan inovasi dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan, menambah lapangan kerja, sekaligus menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X