SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mengingatkan bahaya hoaks yang kerap muncul pada saat terjadi bencana di sejumlah daerah. Ia menegaskan bahwa penyebaran informasi palsu dapat memperburuk situasi karena membuat masyarakat panik, menghambat koordinasi, serta memperlambat penanganan di lapangan.
Menurut Saleh, dalam kondisi darurat, kecepatan dan ketepatan informasi menjadi faktor penting. Karena itu, pemerintah daerah bersama BPBD, media, dan seluruh elemen masyarakat harus bekerja sama memastikan bahwa informasi yang tersebar adalah informasi yang benar dan telah terverifikasi.
“Masyarakat harus mengutamakan informasi resmi dari BPBD atau BNPB. Media juga perlu memperkuat cek fakta, dan pemerintah harus mempercepat arus informasi resmi,” ujar Saleh.
Ia menegaskan bahwa penyebaran hoaks saat bencana tidak boleh dianggap sepele karena dapat berdampak langsung pada keselamatan publik. Oleh sebab itu, Saleh meminta aparat penegak hukum menindak tegas pihak-pihak yang terbukti menyebarkan informasi palsu demi menjaga ketertiban dan keamanan di lapangan.
“Pelaku penyebaran hoaks harus ditindak tegas demi keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Selain menyoroti hoaks, Saleh juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama BPBD telah bergerak cepat menangani sejumlah kejadian bencana di Cilacap dan Banjarnegara. Penanganan tanggap darurat meliputi evakuasi warga terdampak, pembukaan posko pengungsian, penyediaan logistik, hingga layanan kesehatan dan perbaikan infrastruktur dasar.
Ia memastikan DPRD siap mendukung percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui kebijakan dan alokasi anggaran yang diperlukan.
Saleh kembali mengajak masyarakat untuk tetap waspada, menjaga lingkungan, serta aktif mengikuti edukasi kebencanaan. Ia berharap masyarakat semakin cerdas dalam menerima informasi, terutama saat terjadi situasi darurat.
“Semua pihak harus saling menjaga agar penanganan bencana berjalan efektif dan tidak terganggu oleh informasi yang menyesatkan,” pungkasnya.