AYOSEMARANG.COM -- Polda Jateng menetapkan tiga sasaran utama dalam pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2025, yakni kelancaran arus mudik dan balik, pengamanan perayaan Natal 2025, serta pengamanan malam pergantian Tahun Baru 2026.
Operasi ini digelar untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif selama libur akhir tahun.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyampaikan bahwa seluruh rangkaian pengamanan Natal dan Tahun Baru akan dilaksanakan secara terpadu dan komprehensif.
Baca Juga: Kronologi Pasutri Tabrak Pembatas SPBU hingga Tewas di Bandungan, Diduga Rem Blong
Pendekatan pelayanan humanis menjadi prioritas agar masyarakat, khususnya para pemudik, merasa aman dan nyaman selama melintas di wilayah Jawa Tengah.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk mempersiapkan kondisi fisik dan kendaraan dengan baik, mematuhi rambu lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan," ujarnya, dikutip Ayosemarang.com, Sabtu 20 Desember 2025.
Selain pengamanan di jalan tol, Polda Jateng juga memberikan perhatian khusus pada jalur arteri yang menjadi jalur utama pergerakan masyarakat selama libur panjang. Sejumlah titik rawan kemacetan dan kecelakaan telah dipetakan sejak awal.
"Empat jalur yang mendapat perhatian khusus yakni jalur pantura, jalur tengah, jalur selatan, serta jalur selatan-selatan. Di titik-titik strategis pada jalur tersebut, kami siagakan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu," sambungnya.
Baca Juga: Sudah Pamitan, Kiper Persela Mario Londok Dirumorkan Menyusul ke PSIS Semarang
Untuk pengamanan perayaan Natal 2025, personel Polri akan disiagakan di gereja-gereja. Pengamanan dilakukan dengan berkoordinasi bersama pengamanan internal gereja guna memastikan ibadah berlangsung aman dan khidmat.
Selain itu, pengamanan juga akan diperkuat di sejumlah destinasi wisata yang diprediksi ramai pengunjung selama libur akhir tahun, seperti Dieng, Borobudur, Objek Wisata Guci Tegal, dan Pantai Menganti.
Terkait potensi kepadatan di rest area, khususnya di jalur Pantura dan jalan tol, Artanto menegaskan bahwa manajemen rest area telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan.
"Apabila terjadi kepadatan akan diberlakukan sistem buka-tutup untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan pengguna jalan. Selain itu, juga akan memberlakukan pembatasan operasional kendaraan berat khususnya truk bersumbu tiga ke atas sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Perhubungan yang telah disepakati bersama Polri," katanya.
Baca Juga: Pemotor Tewas Ditabrak Balap Liar di Semarang, Warga Rusak Motor Pelaku