BPBD Kota Semarang Ajukan Anggaran Peralatan Rp1,3 Miliar di 2020

photo author
- Jumat, 22 Februari 2019 | 16:32 WIB
BPBD Kota Semarang dibantu truk tangki dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang menyalurkan air bersih di daerah Kemijen. (Afri Rismoko/ayosemarang.com)
BPBD Kota Semarang dibantu truk tangki dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang menyalurkan air bersih di daerah Kemijen. (Afri Rismoko/ayosemarang.com)

PEDURUNGAN, AYOSEMARANG.COM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengajukan anggaran untuk menambah peralatan pada 2020 mendatang. Anggaran ini diajukan mengingat BPBD Kota Semarang belum memiliki peralatan yang lengkap untuk melakukan penanganan bencana.

“Kami akan mengajukan permohonan anggaran untuk pengadaan eskavator dan mobil tanki pada 2020 mendatang. Adapun besaran anggaran yaitu Rp500 juta untuk pembelian eskavator dan Rp800 juta untuk pembelian mobil tanki,” ujar Kepala BPBD Kota Semarang, Agoes Harmunanto, Jumat (22/2/2019).

AYO BACA : Tak Lulus SD, Sudarsono Ciptakan EWS Longsor

Dia menerangkan, pada tahun ini BPBD Kota Semarang menambah tiga early warning system (EWS) yang akan dipasang di Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, dan Sukorejo guna mendeteksi bencana. 

“Kami akan pasang tahun 2019 ini. Anggaran pengadaan tiga EWS senilai Rp300 juta,” kata dia.

AYO BACA : Minimalisir Bencana, Dewan Minta Pemkot Tegakan Perda RTRW

Menurutnya, karena minimnya peralatan, BPBD Kota Semarang harus berkoordinasi dengan dinas lain. Saat terjadi longsor beberapa waktu lalu, pihaknya harus meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Jika terdapat korban yang tertimbun longsor, proses evakuasi menggunakan alat manual dianggap kurang efektif. Terlebih jika ada bebatuan besar, petugas maupun relawan akan mengalami kesulitan.

“DPU mengirim eskavator, tapi menyelesaikan pekerjaannya dulu. Padahal kami harus cepat menggali. Jadi, penanganan bencananya menjadi kurang cepat. Ekskavator merupakan peralatan yang dianggap krusial dalam penanganan bencana seperti tanah longsor. Selama ini kami masih bergantung kepada dinas lain ketika membutuhkan alat tersebut,” tutur Agoes.

Dia menambahkan, selain ekskavator, mobil tangki juga sangat dibutuhkan, terutama saat musim kemarau tiba. Hal itu karena beberapa daerah di Kota Semarang terkadang masih kekurangan air bersih.

“Selama ini kami masih bergantung kepada pihak lain untuk menangani masalah distribusi air bersih,” jelasnya.

AYO BACA : Mahasiswa KKN USM Tanamkan GERMAS dan Sadar Bencana Sejak Dini

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fira Nursyabani

Tags

Rekomendasi

Terkini

X