semarang-raya

Dirancang Arsitek Belanda, Hotel di Semarang Ini Jadi yang Termewah Era 1970-an, Nasibnya Kini?

Rabu, 11 Oktober 2023 | 19:52 WIB
Hotel termewah di Semarang era 1970an. Nasibnya kini? (Youtube Om Dary Channel)

 

AYOSEMARANG.COM-- Hotel di Semarang ini menjadi salah satu yang tertua dan dirancang oleh seorang arsitek asal Belanda.

Bahkan pada era 1970an, hotel di Semrang ini menjadi yang termewah dan terkenal bahkan hingga mancanegara.

Hotel di Semarang yang termewah di ibukota Jateng pada 1970an tersebut adalah  Hotel Inna Dibya Puri  yang berlokasi di Jalan Jl. Pemuda.

Baca Juga: 2 Jam dari Jogja, Pesona Alam Wisata Pantai Indrayanti Favorit Wisatawan, Berasal dari Nama Restoran?

Perkembangan Kota Semarang yang terus berjalan secara pasti dari berbagai sektor, dapat ditelusuri melalui bangunan-bangunan sejarah yang dimilikinya.

Berdirinya beberapa hotel bersejarah dengan arsitektur era kolonial bertebaran di kota ini, namun ada satu hotel yang menarik yakni bekas  Hotel Inna Dibya Puri.

Hotel yang berlokasi di Jalan Pemuda nomor 11 didirikan pada tahun 1847 yang pada awalnya merupakan sebuah villa 2 lantai, yang kemudian berubah fungsi menjadi hotel.

Baca Juga: Bikin Betah! Pondok Pesantren di Jawa Barat Ini Dikelilingi Hutan Bambu Udaranya Sejuk, 3 Jam dari Bandung

Perubahan fungsi dari hotel yang lokasi tepatnya berada di depan Metro Park Hotel ini pada tahun 1914 di Semarang diselenggarakan pameran terbesar di Asia Tenggara yakni 'Koloniale Tentoonstelling'.

Oleh karena itulah pada tahun 1913 dilakukan pembenahan secara total dalam rangka menyambut kedatangan para pengunjung pameran dari berbagai penjuru dunia.

Pada masa jayanya ada kisah menarik pada hotel termewah di era 1970 hingga 1980an ini, hotel yang memiliki kapasitas 62 kamar dan dialokasikan sebanyak 56 kamar untuk penginapan tamu.

Baca Juga: Buruan Cek! 3 Ciri KTP Penerima Bansos BPNT Tahap 5 Rp400 Ribu, Cair Rekening KKS

Sedangkan 6 kamar yang lain difungsikan sebagai kantor manajemen, dari 56 kamar yang ada memiliki beberapa kelas mulai dari kelas ekonomi, medium switch, puri switch, serta kelas VVIP.

Adapun menu makanan yang disediakan sebagian besar merupakan masakan tradisional Jawa diantaranya sayur lodeh dan hidangan khas masyarakat lokal lainnya.

Di era 1970 hingga 1980 an Hotel bersejarah yang dirancang oleh arsitek berkebangsaan Belanda ini memiliki sekitar 135 orang pegawai.

Baca Juga: Tampak Depresi, Korban Bunuh Diri di Mall Paragon Semarang Tunjukan Gelagat Janggal di Tempat Kerja

Namun  tahun 2008 sebelum ditutup jumlah karyawan tinggal tersisa 33 orang.

Konon pelayanan di hotel ini sangat istimewa diantaranya menyiapkan 80 ekor kuda dilengkapi dengan 50 kereta kuda sebagai sarana transportasi dan juga 12 mobil sewaan untuk tamu yang akan melakukan perjalanan.

Soal lokasinya sudah tidak diragukan lagi yakni di kawasan Kota Lama yang pada masanya menjadi pusat kota pemerintahan dan bisnis, selain itu dekat dengan Stasiun Tawang dan pelabuhan Tanjung Mas.

Kantor pos yang dekat dengan Du Pavilion merupakan sarana komunikasi paling efektif kala itu

Menurut beberapa catatan sejarah hotel ini juga tidak lepas dari peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang, hingga beberapa bagian hotel rusak akibat peristiwa tersebut.

Diarsiteki orang Belanda, itulah tadi hotel di Semarang yang termewah dan terkenal di medio 1970an.

Tags

Terkini