semarang-raya

Sejarah Semarang: Kampung-kampung Tua di Kali Semarang yang Tergantikan Gedung Bertingkat

Rabu, 29 November 2023 | 10:35 WIB
Sejarah Semarang: Kampung-kampung Tua di Kali Semarang yang Tergantikan Gedung Bertingkat

AYOSEMARANG -- Kota Semarang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-8 sehingga tentunya sudah sangat panjang perjalanan kota ini.

Seiring perjalanan pembangunan sejarah Kota Semarang banyak yang tergantikan seperti kampung tua yang kini berubah wujud jadi jajaran gedung bertingkat.

Secara garis besar, sebelum jadi kota metropolitan seperti sekarang. Kota Semarang dulu hanya pemukiman biasa yang dibuka oleh Ki Ageng Pandan Arang I.

Dalam berbagai literatur disebutkan Ki Ageng Pandan Arang I datang ke wilayah Tirang Amper sekitar 1476 untuk menyebarkan agama Islam. Banyak ahli menyebut pemukiman yang dijejaki pertama kali oleh Ki Ageng Pandan Arang I berada di kawasan Mugas dan Bergota.

Seiring berjalannya waktu Kota Semarang berkembang jadi pusat perdagangan Internasional lewat jalur laut. Para pedagang dari China, Inggris, Prancis, Belanda dan lain-lainnya silih berganti keluar-masuk Kota Semarang.

Cikal bakal Kota Semarang juga tak terlepas dari keputusan Pemerintah Hindia Belanda. Kala itu tepatnya tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda membentuk pemerintahan gemeente (Kota Praja) yang dipimpin seorang wali kota.

Pusat pemerintahannya di Jalan Bojong (sekarang balai kota). Sementara itu Bupati Semarang masih tetap bertahta dan wilayah kekusaan sang bupati di luar daerah perkotaan.

Dari tahun ke tahun, Kota Semarang kemudian bertransformasi menjadi kota modern. Di pusat perkotaan banyak sekali gedung-gedung bertingkat saling berjejeran.

Terlepas dari itu, masifnya pembangunan Kota Semarang ternyata sampai mengorbankan kampung-kampung tua. Bahkan sampai sekarang para investor masih mengincar kampung-kampung tua yang berada di segita emas.

Berdasarkan literatur buku sejarah yang ditulis Hartono Samidjan, kampung-kampung tua di Kota Semarang mayoritas berada di sepanjang Kali Semarang yang membentang di Jalan Pemuda, sebagian Jalan Imam Bonjol, Jalan Raden Patah, dan Jalan Mataram (sekarang MT. Haryono).

Perkampung Melayu juga termasuk salah satu ke dalam daftar kampung tua yang dilalui Kali Semarang.

Sayangnya, kampung-kampung tua di Kota Semarang di peradaban modern ini nggak sedikit yang sudah tergantikan apartemen, hotel, pusat perbelanjaan dan lain-lainnya.

Misalnya sebelumnya ada bangunan Hotel Novotel Semarang. Lahan yang berada persis di depan Mall Paragon itu dulunya merupakan Kampung Basahan.

Selain itu, tempat parkiran Mall Paragon juga dulunya merupakan bekas perkampungan satu RT di Kelurahan Sekayu.

Halaman:

Tags

Terkini