semarang-raya

Eks Hotel Dibya Puri Semarang Mangkrak dan Revitalisasinya Tidak Jelas, Mbak Ita Sentil Pengelola

Kamis, 25 Januari 2024 | 14:04 WIB
Eks Hotel Dibya Puri Semarang yang mangkrak dan belum direvitalisasi. ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku prihatin dengan kondisi eks Hotel Dibya Puri yang berada di Jalan Pemuda.

Pasalnya eks Hotel Dibya Puri tersebut kini mangkrak dan semakin tidak terawat. Padahal hotel ini punya nilai sejarah bagi Kota Semarang.

"Saya sangat prihatin dengan Hotel Dibyapuri. Karena Dibya Puri ini bangunan yang bersejarah. Sekarang ini kan sudah habis. Tinggal bangunan-bangunan temboknya," ungkap Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita pada Selasa 23 Januari 2024.

Baca Juga: Taman Kampung Kali Semarang Tidak Terawat, Mbak Ita Semprot Dinas karena Saling Lempar Tugas

Lebih lanjut Mbak Ita menjelaskan jika Dibya Puri dikelola oleh PT In Journey. Pada 2022 lalu, In Journey sempat hendak berencana untuk merenovasi namun sampai saat ini belum direalisasikan.

"Ini kan dibawahnya In Journey. Saya sudah menyampaikan kapan ini mau direvitalisasi. Karena itu kan nggak enak dipandang mata dan persis ada di pojok dan jalam Pemuda," sambungnya.

Dari perkembangan terakhir, In Journey memang sempat ada rencana. Tidak hanya akan membuatnya sebagai penginapan namun juga sebagai restoran yang bisa menambah aset wisata Semarang.

Dengan ketidakjelasan pembangunan ini, Mbak Ita mengaku akan mengkontak kembali pihak In Journey untuk menindaklanjuti rencana revitalisasi.

Baca Juga: Mbak Ita Mengeluh Bangunan Kota Lama Semarang Banyak yang Tak Bertuan, Perawatannya Terkendala

"Menurut informasi dari direksinya katanya akan dibuat jadi satu bangunan yang menarik tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Jadi saya mungkin akan berkontak lagi supaya segera dilakukan," ucapnya.

Sebagai informasi, Dibya Puri yang dibangun pada 1847 di zaman kolonial bernama Du Pavilion dan sempat jadi salah satu hotel mewah di Semarang.

Orang-orang ternama seperti Soekarno, RA Kartini pernah menginap. Serta dalam sejarah, hotel ini pernah jadi saksi Pertempuran 5 Hari.

Bangunan itu juga sempat direnovasi besar-besaran tahun 1913 untuk menyambut tamu-tamu yang akan menghadiri pameran terbesar se-Asia Tenggara bernama Koloniale Tentoonstelling tahun 1914.

Baca Juga: Bersaing dengan Mbak Ita dan Yoyok Sukawi, Seberapa Besar Peluang Ade Bhakti Jadi Calon Wali Kota Semarang?

Halaman:

Tags

Terkini