Taman Kampung Kali Semarang Tidak Terawat, Mbak Ita Semprot Dinas karena Saling Lempar Tugas

photo author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 13:36 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengecek Taman Kampung Kali.  ((Humas Pemkot))
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengecek Taman Kampung Kali. ((Humas Pemkot))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah taman Kawasan Kampung Kali, Jalan Mayjen DI Panjaitan, Rabu 24 Januari 2024.

Dalam sidak, Mbak Ita, sapaan akrabnya, menemukan adanya kerancuan tanggung jawab persoalan perawatan taman perkotaan.

Mbak Ita menyebut, faktor tersebut yang menyebabkan banyak taman-taman di Kota Semarang kurang terawat dan merusak pandangan. Rumput-rumput liar tumbuh subur, pedestrian di sekitar taman rusak, hingga kurangnya kebersihan.

Baca Juga: Mbak Ita Mengeluh Bangunan Kota Lama Semarang Banyak yang Tak Bertuan, Perawatannya Terkendala

Orang nomor satu di Kota Semarang itu mengevaluasi tanggung jawab organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani taman perkotaan. Termasuk perihal pemeliharaan pedestrian dan kebersihannya.

"Saya melihat, Kampung Kali ini salah satu jalur utama, di tengah kota, banyak orang lewat sini. Kemudian banyak tamu-tamu hotel dan pencari kuliner. Kalau kotor rasanya di mata sepet," ujar Mbak Ita seusai sidak.

Kerancuan penanganan yang dia maksud, katanya, taman perkotaan pembangunannya merupakan kewenangan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.

Sementara pedestrian berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Namun segi kebersihan, pedestriannya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, sementara tamannya yang tanggung jawab Disperkim.

Baca Juga: Bersaing dengan Mbak Ita dan Yoyok Sukawi, Seberapa Besar Peluang Ade Bhakti Jadi Calon Wali Kota Semarang?

Mbak Ita melihat adanya kurang koordinasi dalam perawatan taman perkotaan dan fungsi di sekitarnya.

Di lapangan, misalnya, taman yang posisinya berada di sebelah jalan dan trotoar tidak turut dibersihkan karena kebersihan taman bukan kewenangan DLH.

"Maka, perlu ada penyeragaman kewenangan aset agar tidak ada saling lempar tugas, ijir-ijiran. DLH saya tanya membersihkan jalan dan trotoar, tamannya padahal kecil, harusnya kan bisa dibersihkan sekalian," ujarnya.

Dia meminta koordinasi antar-OPD lebih ditingkatkan dalam perawatan taman-taman agar terlihat lebih menarik.

Baca Juga: Peta Politik Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita-Yoyok Sukawi Masih Bersaing, Pengamat Sebut Hasil Pilpres Menentukan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X