SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Dugaan kasus kekerasan seksual terjadi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan tersebar di media sosial X.
Akun penyebar kejadian kekerasan seksual di Undip Semarang itu bernama @o98756283863682.
Dalam postingannya @o98756283863682 mengungkapkan aksi kekerasan seksual itu dilakukan oleh oknum mahasiswa yang diketahui permah menjadi ketua UKM Basket.
Cuitan @o98756283863682 diawali dengan video pengakuan terduga pelaku. Sebetulnya utas aslinya sudah tidak bisa diakses secara publik, namun sudah banyak akun yang merangkum dan mengunggah hasil tangkapan layar dari utas tersebut.
Baca Juga: Fluktuasi Harga Pasar Tradisional Batang: Daging Bertahan, Sayuran Turun Pasca-Lebaran
Kejadian ini terjadi pada tanggal 14-15 November 2023. Korban yang merupakan seorang perempuan bertemu pelaku dengan maksud cerita mengenai permasalahannya. Pertemuan ini bahkan disebut sudah biasa dilakukan.
Awalnya pertemuan ada di depan kos korban, kemudian diajak ke kos pelaku. Korban sempat ditawari "minum" dan sempat mengiyakan kemudian menolak. Pelaku kemudian membeli minuman.
Korban yang awalnya akan berbincang di depan kos ternyata diarak masuk ke kamar dan keduanya minum sampai tidak sadar diri. Saat sama-sama merasa tidak sadar itulah pelecehan terjadi.
Ketika korban sudah pulang, dia merasa ada yang janggal dan berupaya mengonfirmasi pada pelaku.
Baca Juga: Tes Trauma Jatuh Cinta Google Form Akses Link DISINI, Seberapa Besar Kamu Takut Jatuh Cinta Lagi?
Terduga pelaku dalam pesannya ke korban mengakui melakukan hal-hal tidak senonoh, alasannya pun karena terbawa suasana.
Usai tersebarnya utas di X tersebut, warganet banyak yang membicarakan. Pelaku bahkan sempat membuat video permintaan maaf dan mengakui kesalahan.
Pelaku yang merupakan mahasiswa Undip dan anggota tim basket itu juga menjadi perbincangan. Disebutkan pelaku langsung keluar dari tim basket itu.
Wakil Rektor 3 Undip, Budi Setiyono mengatakan belum ada laporan dari korban, meski demikian kasus kekerasaan seksual itu tetap dipelajari dan saat ini sedang dilakukan penelusuran.