KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Bagi warga Kaliwungu Kendal, makanan dengan bahan dasar olahan jeroan sapi atau kerbau ini menjadi makanan favorit. Meski kini jarang warung makan yang menjual makanan ini, namun peracik olahan jeroan yang dikenal dengan momoh ini masih bertahan.
Momoh merupakan salah satu makanan khas dari kota kaliwungu kendal yang terbuat dari jeroan kerbau atau sapi yang diolah secara khusus. Olahan ini punya citarasa dan aroma yang khas.
Momoh sendiri berasal dari kata emoh-emoh atau momoh awalnya banyak yang tidak suka. Aromanya yang khas yang berbau tidak sedap mengingat bahannya dari usus, hati, ginjal dan paruh namun ada juga yang terbuat dari daging.
Untuk menikmati Kudapan jeroan sapi yang direbus bersama dengan beragam rempah-rempah tradisional, bisa dibuat semur atau digoreng untuk lauk makanan lain.
Momoh biasa dimakan oleh anak-anak hingga orang dewasa karena tekstur dari momoh yang empuk. Warung yang masih menyajikan makanan khas Kaliwungu ini pun sudah mulai jarang.
Baca Juga: Deretan Kesenian dan Kebudayaan Unik Kendal, Ada Srandul dan Opak Abang
Sementara di pasar tradisional olahan jeroan ini masih bisa dijumpai. Biasanya momoh olahan jeroan sapi atau kerbau ini dikemas dalam wadah gerabah sehingga tahan lebih lama.
Di Kaliwungu warung yang meyajikan momoh adalah warung makan Farchat di jalan raya Kaliwungu. Selain menyiapkan makanan olahan dari momoh, pecinta kuliner bisa membeli yang belum diolah.
Namun biasanya yang ingin memesan momoh harus memesan dahulu sehari sebelumnya. Karena proses mengolah jeroan sapi atau kerbau menjadi momoh membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Mengolah jeroan menjadi momoh dengan memasaknya hingga berjam-jam dengan bumbu rempah-rempah. Dengan proses memasak yang lama dan menggunakan rempah-rempah menjadikan jeroan lebih nikmat karena bumbu meresap dengan sempurna,
Tidak hanya itu pemberian rempah-rempah diyakini mengurangi kadar kolesterol dalam jeroan. Menurut pembuat Momoh, Farchat, proses ini bertujuan agar daging lebih lunak.
"Setelah direbus selama tiga jam, jeroan didinginkan terlebih dahulu, baru diproses lebih lanjut, dengan perebusan kembali, namun dengan tambahan berbagai macam bumbu dan rempah untuk mendapatkan rasa spesial pada jeroan tersebut," jelasnya ditemui Selasa 30 April 2024.
Bumbu dan rempah tersebut di antaranya garam, gula merah, bawang putih, dan daun salam. Untuk perebusan kedua, kuahnya harus tetap berasal dari kuah dari proses perebusan pertama, sehingga aroma kuah semakin kuat.