Sandiaga mengatakan, kunjungan wisawatan membuat pertumbuhan ekonomi yang bagus. Bahkan satu wisaatawan asing bisa menghabiskan uang hingga USD 1.440 per orang.
"Pariwisata ini masih menciptakan geliat ekonomi. Tapi salah satu keluhannya harga tiket mahal. Nah ini salah satu yang pemerintah upayakan diberi kebijakan agar terjangkau," imbuh dia.
Baca Juga: 7 Oleh Oleh Khas Semarang yang Jadi Buruan Pelancong, Rasanya Lezat Mantap
Sementara Dalam workshop ini, Eri Kuncoro, narasumber yang membahas pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), menyampaikan bahwa AI dapat menjadi alat penting dalam mempercepat inovasi.
Selain itu, coaching clinic yang dipimpin oleh Ketua Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah, Adin Hysteria, memberikan panduan tentang bagaimana para pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing mereka melalui teknologi dan kolaborasi antar sub-sektor kreatif.
Dengan dukungan dari pemerintah, teknologi digital, dan kolaborasi antar-pelaku ekonomi kreatif, Kota Semarang diharapkan menjadi pusat ekonomi kreatif yang berkembang pesat, yang mana fesyen sebagai penggerak utama, sekaligus mempersiapkan diri untuk bergabung dengan UCCN dan membawa produk kreatifnya ke panggung dunia.