semarang-raya

Pengamat Transportasi Soroti Kecelakan Karambol di Tanjakan Silayur Semarang, Perlu Perhatian Pemerintah dan Aparat

Senin, 25 November 2024 | 15:52 WIB
Kejadian kecelakaan karambol di Tanjakan Silayur Semarang. Pakar tranportasi minta perlu perhatian aparat dan pemerintah. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pakar Transportasi menyoroti kecelakaan karambol di Tanjakan Silayur Semarang atau tepatnya di Jalan Prof Hamka Ngaliyan, Kamis 21 November 2024 lalu.

Dalam kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, termasuk sebuah truk besar yang diduga melaju di luar jam operasional yang diizinkan. Akibatnya, beberapa korban mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kejadian ini cukup disorot karena kecelakaaan di Tanjakan Silayur sudah seringkali terjadi.

Pakar Transportasi Semarang, Djoko Setijowarno, menyampaikan jika permasalahan ini wajib jadi tanggung jawab bersama.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Gigitan Tikus, Ini 4 Bahayanya dan Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Pertama dia menyoroti kinerja para Aparat Penegak Hukum (APH) terkait penerapan aturan ini. Menurutnya, pembiaran terhadap truk yang melanggar jam operasional menunjukkan lemahnya pengawasan.

Menurutnya masih banyak truk yang melanggar jam operasional yang harusnya baru bisa melintas pada pukul 22.00 WIB sampai 05.00 WIB.

“Saya pernah bertanya apakah aturan jam operasi di Ngaliyan masih berlaku, beliau mengatakan masih berlaku. Berarti ada pembiaran oleh polisi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Djoko juga menyoroti masalah tata ruang Kota Semarang. Ia menilai, tata ruang Kota Semarang juga menjadi akar persoalan.

Baca Juga: Langgar Jam Operasional, Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di Silayur Semarang Ditetapkan sebagai Tersangka

Djoko menambahkan, kawasan industri yang jauh dari jalan nasional memaksa kendaraan berat melewati jalur dalam kota. Sehingga hal itu meningkatkan risiko kecelakaan.

“Ada kesalahan Tata Ruang Kota Semarang. Kawasan industri jauh terhubung dengan jalan nasional, melewati belasan kilometer menuju jalan nasional,” ucap akademika Universitas Katolik Soegijapranata itu.

Oleh karena itu, Djoko menegaskan, pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan lalu lintas.

Dia meminta APH bertindak tegas dan menjalankan tugasnya dengan lebih baik untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Terakhir, Djoko berharap insiden ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan penegak hukum untuk segera mengambil langkah konkret. Terutama dalam menata ulang sistem transportasi di wilayah rawan kecelakaan.

Halaman:

Tags

Terkini