semarang-raya

Bawa Pesan Terakhir Suaminya, Poniyem Meminta Kematian Darso Diusut Tuntas

Senin, 13 Januari 2025 | 18:53 WIB
Poniyem, istri Darso yang tewas dianiaya polisi. Poniyem meminta kasus suaminya diusut tuntas. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Poniyem (42), istri Darso yang tewas karena dianiaya oknum polisi di Mijen Semarang menyatakan jika suaminya itu meminta agar kematiannya diusut tuntas.

Tidak hanya itu, Poniyem mengungkapkan suaminya sempat mengaku dianiaya dan dipukuli oleh polisi

"Sebelum meninggal bapak sempat mengatakan harus diusut. Bapak bilang saya dipukulin," ujar Poniyem saat memantau proses ekshumasi di TPU Sekrakal Gilisari, Purwosari, Mijen, Kota Semarang, Senin 13 Januari 2024.

Kemudian pada 21 September 2024, Poniyem sempat kaget saat menerima kabar bila suaminya di rumah sakit. Padahal saat dijemput polisi dua jam sebelumnya atau sekitar pukul 06.00 WIB dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemprov Jateng Berikan Penghargaan ke 12 Anggota TPID Eksternal

"Ada (penganiayaan) karena saya lihat sendiri waktu di rumah sakit ada luka lebam di kepala. Sebelum pergi tidak ada (lebam), Menang suami saya ada (sakit) jantung tapi sekarang sudah sembuh sudah sehat, tidak pernah kambuh lagi," tegas dia.

Tidak hanya luka lebam di bagian kepala. Darso juga sempat mengeluhkan sakit di bagian dada dan perut.

"Mengeluh ada sakit di bagian dada dan perut, tapi malah bukan di bagian jantung," kata Poniyem.

Di sisi lain, Kuasa hukum korban, Antoni Yudha Timor menyampaikan jika keluarga korban sempat diberi uang Rp 25 juta. Kata Antoni, uang itu diduga untuk uang damai dari para pelaku.

Baca Juga: Pascadianiaya sampai Tewas di Semarang, Keluarga Darso Sempat Diberi 'Uang Damai'

Kemudian Antoni menambahkan, meski tidak mengatakan dengan jelas pemberian tujuan uang Rp 25 juta, namun menurutnya jumlah itu terlalu besar untuk disebut sebagai uang duka.

"Kalau memang tidak ada penganiayaan, tidak ada pemukulan, ngapain sampai ngasih uang Rp 25 juta. Itu bukan uang yang kecil untuk anggota satlantas dalam rangka takziah, uang duka. Ini kan aneh sudah merupakan indikasi," ujar Yudha usai ekshumasi, Senin 13 Januari 2025.

Kemudian Antoni menambahkan uang itu diterima dari polisi yang diduga merupakan pelaku pengeroyokan.

Saat menyerahkan uang itu polisi tersebut sempat meminta maaf dan janji akan bertanggungjawab.

Halaman:

Tags

Terkini