SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Usai makamnya dibongkar keluarga Darso (43) warga Mijen Semarang yang tewas diduga dianiaya polisi mengaku diberi uang Rp25 juta.
Keterangan itu disampaikan oleh Kuasa hukum korban, Antoni Yudha Timor. Kata Antoni, uang itu diduga untuk uang damai dari para pelaku.
Kemudian Antoni menambahkan, meski tidak mengatakan dengan jelas pemberian tujuan uang Rp25 juta, namun menurutnya jumlah itu terlalu besar untuk disebut sebagai uang duka.
"Kalau memang tidak ada penganiayaan, tidak ada pemukulan, ngapain sampai ngasih uang Rp25 juta. Itu bukan uang yang kecil untuk anggota satlantas dalam rangka takziah, uang duka. Ini kan aneh sudah merupakan indikasi," ujar Yudha usai ekshumasi, Senin 13 Januari 2025.
Baca Juga: Meski Jenazah Darso Sudah Dimakamkan 3 Bulan, Polisi Konfirmasi Tetap Bisa Lakukan Otopsi
Kemudian Antoni menambahkan uang itu diterima dari polisi yang diduga merupakan pelaku pengeroyokan.
Saat menyerahkan uang itu polisi tersebut sempat meminta maaf dan janji akan bertanggungjawab.
"Dia minta maaf dan mau bertanggung jawab. Sekarang kita bisa memaknai kata minta maaf, bertanggung jawab, sebagai kata-kata seperti apa. Memaknai kalimat minta maaf dan bertanggung jawab itu harus dengan bijaksana juga," jelas dia.
Namun pihak keluarga terutama istri dan anak anak korban sudah berniat akan mengembalikan uang tersebut sejak lama. Uang itu juga masih utuh dan belum digunakan.
Baca Juga: Tiap Desa Dapat Rp 900 juta, Pemkab Kendal akan Kawal Ketat Alokasi Penggunaan Dana Desa
"Uangnya masih utuh. Kita dari awal ingin kembalikan, tapi komunikasi aja buntu, bagaimana mengembalikannya?" ungkap Yudha.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut, hari ini Polda Jateng sudah melakukan ekshumasi atau membongkar mayat korban.
Sejumlah bagian tubuh korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilalukan pemeriksaan.
"Hari ini kita melakukan ekshumasi jenazah Darso, kegiatan ekshumasi ini bagian dari scientific crime Investigation yaitu untuk mendapatkan informasi dan menemukan penyebab kematian almarhum," kata Artanto.