semarang-raya

Lewat Prinsip Sederhana, Ini Formula Mbak Ita Memperkuat Ketahanan Iklim Banjir Kota Semarang

Rabu, 29 Januari 2025 | 19:39 WIB
Inovasi lahan padi biosalin di Manguharjo, Kecamatan Tugu Semarang yang dilakukan selama kepemimpinan Mbak Ita. (Humas Pemkot)

Gerakan Reboisasi dan Konservasi Lingkungan

Ribuan pohon ditanam di kawasan kritis, sementara sumur resapan menjadi solusi sederhana namun berdampak signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem air tanah.

Partisipasi Publik: Pilar Keberhasilan Kota Semarang

Bagi Mbak Ita, solusi berkelanjutan tidak hanya berasal dari kebijakan pemerintah, tetapi juga dari sinergi dengan masyarakat. Program-program edukasi seperti kampanye kebersihan, reboisasi berbasis komunitas, dan pelatihan mitigasi bencana telah mengubah warga menjadi mitra utama dalam membangun Semarang yang lebih tangguh.

"Kami selalu percaya bahwa kekuatan terbesar datang dari kesadaran kolektif. Ketika masyarakat terlibat aktif, perubahan nyata bisa terjadi," tambah Mbak Ita.

Solidaritas dan empati juga ditunjukkan oleh kota Semarang kepada wilayah tetangga seperti Kendal, Grobogan, dan Pekalongan yang terdampak bencana banjir.

Baca Juga: Banser Kendal Bersihkan Lumpur Banjir Patebon,  Fokusnya di Fasilitas Umum

"Kami turut merasakan duka mereka. Musibah ini menjadi pengingat bahwa tantangan lingkungan adalah tanggung jawab bersama," ujarnya.

Menuju Model Ketahanan Iklim Asia Tenggara

Dengan proyeksi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga Maret 2025, kota Semarang terus memperkuat strategi mitigasi dan adaptasi. Melalui kolaborasi dengan sektor swasta, akademisi, dan komunitas internasional, kota Semarang menargetkan posisi sebagai model ketahanan iklim di Asia Tenggara.

"Kami tidak hanya ingin bertahan. Kami ingin menjadi inspirasi bagi kota-kota lain yang menghadapi tantangan serupa. Ini bukan hanya perjalanan kota Semarang, tetapi perjalanan bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan aman," tegas Mbak Ita.

Kota Semarang untuk Generasi Mendatang

Dari pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat, kota Semarang membuktikan bahwa risiko besar dapat dihadapi dengan langkah-langkah cerdas dan kolaboratif. "Kota ini tidak hanya beradaptasi tetapi juga memimpin transformasi menuju keberlanjutan.

Baca Juga: Kolaborasi Pemprov Jateng, Kemenko Pangan, dan Bapanas Salurkan Bahan Pangan untuk Korban Banjir Pekalongan

Semarang bukan sekadar kota, Semarang adalah simbol ketangguhan, inovasi, dan harapan. Bersama, mari kita wujudkan visi Semarang sebagai kota tangguh di tengah tantangan iklim global," pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini