AYOSEMARANG.COM -- Bus yang mengangkut rombongan jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan tragis hingga terbakar di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada, Kamis 20 Maret 2025.
Akibat insiden ini, sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban, dengan rincian enam orang meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka.
Dari enam korban meninggal, empat di antaranya diketahui berasal dari Semarang. Mereka merupakan satu keluarga yang terdiri dari M Dawam Mahmud (49), Sumarsih (45), serta dua anak mereka, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16).
Keluarga tersebut diketahui berdomisili di Perumahan Vila Pinus Banyumanik, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Bus Umrah, Satu Keluarga Asal Semarang akan Dimakamkan di Tanah Suci
Erma Rudita, sepupu korban, membenarkan kabar duka ini saat ditemui di rumah duka. Ia menyebut bahwa istrinya merupakan kakak kandung dari Sumarsih.
"Kalau kabar terima, posisi saya ada di Jakarta. Rumah almarhum di Banyumanik. Kabar yang kami terima dari pengurus lingkungan sini. Dari tour travel mengabarkan ada kecelakaan di biro travel yang adik saya ikut," ungkapnya, Sabtu 22 Maret 2025.
Menurut Erma, keluarga korban berangkat dari Jakarta menuju Madinah pada, Senin 17 Maret 2025. Sebelum keberangkatan, mereka sempat berpamitan kepada keluarga dan berencana merayakan Idulfitri di Tanah Suci.
"Berangkatnya tiga hari sebelumnya. Rencana mau Idulfitri di sana sekalian. Setelah Idulfitri baru pulang. Sebelum berangkat ngumpul di rumah saya. Saya sebagai kakak, istri saya kakak kandungnya. Kami akrab sekali karena kakak beradik hanya dua," ujarnya.
Baca Juga: Satu Keluarga dari Semarang Jadi Korban Kecelakaan Bus Jamaah Umrah di Arab Saudi
Erma mengaku masih tidak percaya dengan kabar duka tersebut hingga mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Kami pun nggak menyangka kalau belum terima kabar. Kami pun nggak percaya kabar seperti itu. Kami terima info dari Kementerian Luar Negeri dari KBRI, ternyata memang kabarnya benar," lanjutnya.
Di sisi lain, Ketua RT 17 RW 06, Wira Putra Jasa, menyampaikan bahwa Dawam Mahmud dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan dan sosial, termasuk dalam kepengurusan RT serta kegiatan keagamaan di musala sekitar.
"Dawam sangat aktif berkegiatan di lingkungan. Sehingga beliau dari masa ke masa jadi pengurus RT karena memang gercep kalau merespons segala sesuatu. Aktif juga di kegiatan keagamaan. Ada musala di lingkungan, beliau salah satu penggerak. Motivator buat kami untuk bisa berbuat kebaikan," jelasnya.