semarang-raya

Pesan Terakhir Korban Kecelakaan Bus Umrah Asal Semarang, Sempat Titip Lukisan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 12:52 WIB
Rumah duka korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi asal Semarang. korban sempat menitipkan lukisan. (Istimewa)

AYOSEMARANG.COM -- Erma Rudita, sepupu dari korban kecelakaan bus rombongan umrah di Arab Saudi, memiliki kenangan mendalam sebelum korban berpamitan untuk berangkat ke Tanah Suci.

Seperti diberitakan sebelumnya, bus rombongan umrah yang mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) mengalami kecelakaan hingga terbakar di Wadi Qudeid, Arab Saudi, Kamis 20 Maret 2025.

Akibat insiden tersebut, sebanyak 20 jemaah asal Indonesia menjadi korban. Enam orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka. Dari enam korban meninggal, empat di antaranya merupakan warga Semarang.

Baca Juga: 4 Warga Semarang Jadi Korban Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi, Keluarga Sempat Tak Percaya

Berdasarkan informasi yang diperoleh, empat warga Semarang yang menjadi korban adalah M Dawam Mahmud (49), Sumarsih (45), serta dua anak mereka, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16).

Keluarga ini diketahui tinggal di Perumahan Vila Pinus Banyumanik, Kecamatan Banyumanik, Semarang.

Erma Rudita mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan keluarga korban, terutama dengan kedua keponakannya. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Audrya Malika Adam, salah satu korban, menunjukkan hasil lukisannya beberapa hari sebelum keberangkatan.

"Yang paling kecil, Audrya dijemput dari Insan Cendekia Tangerang. Itu pulang-pulang khusus bawa hasil karya lukisan di sekolahan. Dapat apresiasi, bilang ke saya, 'Pakde-pakde aku dapat lukisan bagus banget nggak sih?'" ungkap Erma menirukan ucapan Audrya.

Baca Juga: Korban Kecelakaan Bus Umrah, Satu Keluarga Asal Semarang akan Dimakamkan di Tanah Suci

Namun, yang paling menyentuh bagi Erma adalah ketika Audrya kemudian memberikan lukisan tersebut kepadanya.

"Dikasih saya buat disimpan, padahal di situ juga ada bundanya. Itu terakhir yang paling berkesan. Memang saya cukup dekat dengan para keponakan," lanjutnya.

Erma menjelaskan bahwa keluarga korban berangkat pada, Senin 17 Maret 2025, dari Jakarta menuju Madinah. Sebelum berangkat, mereka sempat mengunjungi rumahnya untuk berpamitan kepada kakaknya.

"Berangkatnya tiga hari sebelumnya. Rencana mau Idulfitri di sana sekalian. Setelah Idulfitri baru pulang. Sebelum berangkat ngumpul di rumah saya. Saya sebagai kakak, istri saya kakak kandungnya. Kami akrab sekali karena kakak beradik hanya dua," tuturnya.

Saat mendengar kabar kecelakaan, Erma mengaku tidak percaya dan berharap informasi tersebut tidak benar. Namun, setelah melakukan konfirmasi, berita duka itu ternyata benar adanya.

Halaman:

Tags

Terkini