AYOSEMARANG.COM -- Apel pagi di halaman Kantor Gubernuran Jawa Tengah, Senin 26 Mei 2025, berlangsung dalam suasana gerimis.
Namun suasana justru menjadi hangat saat Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memimpin langsung kegiatan tersebut.
Dalam arahannya, Luthfi mengarahkan pandangannya ke barisan kursi tamu yang ditempati para kepala daerah. Ia lalu melemparkan celetukan ringan yang mengundang tawa.
“Apel kok ada yang duduk, gimana? Kepala daerah ayo berdiri. Ikut apel. Ini kita apel, bukan nonton apel,” ucap Luthfi sambil tersenyum, disambut tawa seluruh peserta apel.
Baca Juga: Peluang Emas Masuk UNNES Tanpa Tes, Mulai 3 Juni 2025
Mendengar itu, para bupati, wali kota, serta wakil kepala daerah yang hadir dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah langsung berdiri dan bergabung ke barisan apel meski hujan rintik terus turun.
Dalam sambutannya, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya semangat kolaborasi antarpemimpin daerah dan aparatur di lingkungan Pemprov Jateng.
“Hari ini bukan soal gagah-gagahan, bukan tenar-tenaran. Kita tidak punya tujuan lain kecuali soliditas dan kebersamaan,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa budaya kerja pemerintahan di Jawa Tengah harus menjunjung nilai-nilai tepo seliro dan gotong royong. Ego sektoral maupun kepentingan politik tak boleh menjadi penghambat pelayanan publik.
Baca Juga: Cek Daftar Hari Libur dan Long Weekend Juni 2025, Siapkan Jadwal Liburanmu!
Suasana apel pagi kali ini terasa berbeda. Para ASN berdiri dalam balutan jas hujan tipis dan seragam basah kuyup. Beberapa dari mereka tampak menyeka wajah, menahan dingin, tapi tetap tersenyum.
Pemandangan unik terlihat saat para pemimpin daerah dari seluruh Jawa Tengah berdiri sejajar bersama ASN, ikut basah dalam hujan, tanpa jarak dan tanpa protokoler berlebihan.
Apel diikuti oleh Wakil Gubernur Taj Yasin, Sekretaris Daerah Sumarno, seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Jawa Tengah, pimpinan OPD, serta ratusan ASN dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Meski diguyur hujan, pesan utama dari apel pagi tersebut sampai dengan jelas: kepemimpinan yang membumi, kerja sama yang erat, dan semangat membangun Jawa Tengah tak boleh redup hanya karena cuaca.