SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Arena balapan di Kota Semarang, Sirkuit Mijen dikabarkan kondisinya banyak dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, banyak yang menilai sirkuit itu kondisinya kumuh dan memprihatinkan.
Padahal, Sirkuit Mijen Semarang bukan nganggur, berbagai event balapan nasional sering digelar di sana.
Sejak diresmikan pada 2018, Sirkuit Mijen Semarang memiliki luas 5,1 kilometer. Apabila masuk ke sana, sebetulnya sirkuit ini dikepung alam sekitar wilayah Mijen yang masih kehijuah; pohon-pohon masih banyak berdiri dan hawanya sejuk karena tergolong Semarang wilayah atas.
Di hari-hari biasa, Sirkuit Mijen banyak digunakan masyarakat untuk beraktivitas mulai dari jogging ringan sampai sekadar jalan-jalan biasa. Bahkan juga jadi tempat favorit untuk berkumpul.
Untuk event balapan juga sering tergelar di bulan Mei ada Black Drag Bike 2025 dan Road Race Superchallenge Super Prix 2025. Keduanya adalah event berskala besar dan cakupannya nasional.
Namun ramainya tempat itu tak sejalan dengan perawatan. Masyarakat banyak mengeluhkan betapa kumuhnya Sirkuit Mijen, bahkan tidak terawat.
Padahal, tak sedikit dana APBD Kota Semarang yang dikucurkan dalam membangun Sirkuit Mijen bertaraf Nasional ini. Proyek multiple years ini menelan biaya Rp 135 miliar.
Salah seorang warga, Dian, menyayangkan kondisi Sirkuit Mijen. Dian sebetulnya sering berolahraga di sini meskipun menurutnya kurang nyaman.
"Saya hampir setiap hari jogging di sirkuit ini, sejuk pemandangan alam indah bisa lihat gunung ungaran, merbabu dan sindoro," kata Dian warga Jatisari, Senin 16 Juni 2025.
Kemudian Dian membeberkan, dari kondisi yang dia lihat, di Sirkuit Mijen banyak sampah berserakan di area dan pinggir lintasan sirkuit, apalagi ditambah rumput ilalang liat yang sudah tinggi.
Tidak hanya itu, tribun penonton juga tak luput dari sorotannya, banyak sampah mulai dari bekas event hingga banyak yang rusak.