semarang-raya

Kisah Kang Polo: Dari Pemburu Burung Menjadi Penjaga Kehidupan, Bersama Dukungan PLN IP UBP Semarang

Kamis, 18 September 2025 | 19:17 WIB
Kang Polo: Dari Pemburu Burung Menjadi Penjaga Kehidupan. (arri widiarto.)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM – Malam itu, di tengah lelapnya tidur, Kang Polo didatangi mimpi yang mengguncang. Ia melihat wajah kedua orang tuanya, sosok yang sejak ia berusia satu tahun sudah tiada. Ketika terbangun, rasa kehilangan itu membanjiri dirinya. Hatinya bergetar, membawanya pada kesadaran pahit: ternyata ia selama ini membiarkan banyak anak burung mengalami nasib yang sama tumbuh tanpa induk, tanpa kasih, tanpa pelindung.

“Sejak kecil saya sudah tidak punya orang tua. Baru saya sadar, saat saya menembak seekor burung, anak-anaknya akan bernasib sama dengan saya,” ucap pria berusia 50 tahun ini.

Dulu, Kang Polo merasakan sensasi menembak burung dengan senapan. Kini, ia memilih menembak dengan kamera. Dari balik lensa, ia menemukan kebahagiaan baru: melihat burung Julang Emas yang setia menjaga pasangannya, elang yang gagah terbang di angkasa, hingga burung Ciung Batu yang lincah menghiasi udara. “Sensasinya jauh lebih hidup, karena kita bisa ikut menjaga alam. Jaga alam, untuk kehidupan,” tutur Kang Polo dengan tatapan penuh harap.

PLN IP UBP Semarang Hadir: Energi Bersih, Kehidupan yang Terjaga

Kisah pertobatan Kang Polo tidak berdiri sendiri. Perubahan itu mendapat ruang tumbuh berkat dukungan banyak pihak, salah satunya PLN Indonesia Power UBP Semarang yang sejak 2021 hadir mendampingi masyarakat Desa Ngesrepbalong.

Bagi PLN IP, energi bukan sekadar listrik yang mengalir di kabel. Energi adalah nafas kehidupan, yang harus berjalan seiring dengan harmoni alam. Itulah sebabnya, PLN IP tidak hanya membangun infrastruktur pembangkit listrik tenaga gas atau mikrohidro, tetapi juga menyalakan harapan lewat program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Di Desa Ngesrepbalong, dukungan itu nyata melalui program KembangDesa (Kembangkan Pariwisata Ngesrepbalong, Dukung Ekonomi dan Pelestarian Alam). Bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari dan Universitas Negeri Semarang (UNNES), PLN IP UBP Semarang menghidupkan dua paket wisata unggulan: Birdwatching dan Edukopi.

Birdwatching mengajak wisatawan menyusuri jalur hutan untuk mengamati burung-burung langka di habitatnya. Kehadiran Kang Polo sebagai pemandu menjadikan perjalanan semakin berkesan, karena setiap cerita yang ia sampaikan lahir dari pengalaman hidup yang penuh luka, penyesalan, sekaligus cinta baru pada alam.

Sementara itu, Edukopi memberi pengalaman edukatif tentang kopi khas Gunungsari—mulai dari pembibitan, perawatan, panen, hingga pengolahan pascapanen. Semua dilakukan sesuai standar ramah lingkungan, sehingga kopi yang tersaji bukan hanya nikmat, tetapi juga menyimpan pesan keberlanjutan.

Menyalakan Desa dengan Energi Bersih

Dukungan PLN IP UBP Semarang juga terasa hingga ke jantung kehidupan desa. Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), aliran sungai di kawasan hutan diolah menjadi listrik ramah lingkungan. Cahaya lampu kini menyala di warung kopi, rumah-rumah warga, hingga di jalur wisata.

“Lampu di sini memakai instalasi mikrohidro dengan daya 4.000 watt. Sumber tenaganya dari air sungai yang mengalir. Ini bukti bahwa energi bersih bisa langsung dirasakan masyarakat,” jelas Senior Manajer PLN IP UBP Semarang, Flavesius Erwin Putranto.

Tidak hanya menghadirkan terang, PLN IP juga menghadirkan harapan. Lewat konservasi hutan, pengembangan produk UMKM kopi, hingga pemasangan Trash Screen di aliran DAS Kali Blorong untuk mencegah sampah mengalir ke hilir. Semua dilakukan agar desa ini tumbuh sebagai desa wisata berbasis konservasi, ekonomi masyarakat meningkat, alam tetap lestari.

Energi yang Menyentuh Kehidupan

Halaman:

Tags

Terkini