AYOSEMARANG.COM -- Penyidikan kematian dosen Universitas 17 Agustus (Untag) berinisial DLL (35) di sebuah kos-hotel (kostel) kawasan Gajahmungkur, Semarang, kembali bergerak.
Ditreskrimum Polda Jawa Tengah menerjunkan tim gabungan untuk melakukan olah TKP lanjutan dengan fokus pada pemeriksaan forensik yang lebih detail padsa, Sabtu 22 November 2025.
Kegiatan olah TKP diperkuat oleh penyidik Ditreskrimum, Tim Inafis, serta Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Jateng.
Baca Juga: PSIS Semarang Menang Perdana, Jafri Sastra Sukses Curi Poin di Kandang Persiba
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio memimpin langsung proses tersebut untuk memastikan setiap elemen bukti diperiksa secara menyeluruh.
Menurut Dwi Subagio, pengerahan Labfor menjadi elemen penting dalam mendalami tanda-tanda yang dapat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sebelum korban ditemukan meninggal.
"Olah TKP lanjutan bersama Labfor Polda Jateng dilakukan guna mengungkap fakta-fakta secara forensik. Sejumlah barang yang berada di TKP saat ini telah diambil sampelnya guna penyelidikan lebih lanjut," tutur Kombes Pol Dwi Subagio, dikutip Ayosemarang, 24 November 2025.
Pemeriksaan berlangsung sekitar lima jam. Tim Labfor memeriksa berbagai barang di dalam kamar, termasuk keberadaan obat-obatan yang ditemukan di dekat lokasi korban.
Baca Juga: Keluarga Bongkar Kejanggalan Kematian Dosen Untag Semarang, Soroti Peran AKBP B
Selain pengumpulan bukti ilmiah, penyidik kini menelusuri kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus yang menyita perhatian publik tersebut. Hingga kini, penyebab pasti kematian DLL belum dapat dipastikan.
Polisi juga merespons isu yang beredar mengenai dugaan keterlibatan seorang perwira polisi berinisial AKBP Basuki. Aparat menegaskan bahwa penyidik belum dapat memastikan hubungan yang bersangkutan dengan kematian dosen muda tersebut. Seluruh informasi masih dikaji secara menyeluruh sesuai prosedur penyelidikan.