semarang-raya

Tampilkan Tari Batik di GSMS, Seniman Angkat Eksistensi Batik Demak

Selasa, 7 Desember 2021 | 15:32 WIB
Penampilan SDN Wonosalam 1 dalam GSMS. (dok)


DEMAK, AYOSEMARANG.COM - SD Negeri Wonosalam 1 di bawah bimbingan seniman Demak program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2021, Lahisih Andana Warih menampilkan tari batik pada hari Minggu 14 November 2021 lalu.

Terciptanya tari yang ditampilkan di Halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak tersebut, menurut Lahisih dilatarbelakangi eksistensi batik Demak yang masih belum menjadi perhatian bagi kalangan masyarakat sekitar pada khususnya.

Seniman asal Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam tersebut mengatakan melalui tari batik yang disuguhkan, diharapkan masyarakat khususnya di Demak bisa lebih mengenal produk budaya yang dimiliki di wilayahnya sendiri.

Baca Juga: (SEMARANGAN) Mengenal De Locomotief Part 2: Koran Pro Pribumi Milik Belanda, Berkantor di Kota Lama Semarang

"Karya tari batik ini saya ciptakan sendiri. Di dalam tarian ini saya menggambarkan aktivitas para perajin batik dengan motif jambu dan belimbing," ungkapnya.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa tidak hanya dua motif batik itu saja yang ada di Kabupaten Demak.

"Masih ada motif lain seperti batik pesisir dan motif lainnya," katanya.

Siswa SDN Wonosalam 1 berlatih tari batik. (dok)

Melalui karya tersebut juga, Lahisih ingin mengajak masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan batik Demak. Dengan begitu, keberadaannya bisa tetap lestari dari masa ke masa.

"Saya juga berharap batik Demak bisa mengglobal seperti batik-batik yg sudah terkenal seperti batik Pekalongan dan batik lainnya," ujarnya.

Baca Juga: BMKG: Peringatan Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jawa Periode 7-8 Desember 2021

Ia kemudian menjelaskan bahwa persiapan terciptanya tari batik sendiri memakan waktu yang cukup lama sekitar satu tahun.

Idenya sendiri muncul ketika dirinya melihat karya salah satu seniman Yogyakarta sekitar tiga tahun yang lalu.

"Seniman Yogyakarta tersebut memamerkan berbagai kain batik Yogya dengan cara yang unik. Maka terbesit lah saya juga ingin memamerkan batik Demak melalui sebuah tarian," ungkapnya.

16 pertemuan pembelajaran, termasuk gladi resik dan penampilan yang ditempuh menurutnya sudah cukup untuk menunjukkan potensi dari anak didik di bawah pembinaannya.

"Selama proses latihan bersama anak-anak juga sama sekali tidak ada kesulitan. Karena anak-anak begitu antusias saat penyampaian materi berlangsung," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini