semarang-raya

(KAMUS SEMARANGAN) Dialek Semarangan Mudah Serap Kata Asing untuk Dijawakan, Cah Kae Wonge Per Banget

Rabu, 2 Maret 2022 | 19:02 WIB
Pengendara motor melintas di kawasan Kota Lama Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

 


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Berikut ini ulasan mengenai serba serbi bahasa semarangan.

Bagi anda yang mencari referensi terkait bahasa semarangan, bisa simak artikel di bawah ini.

Menurut Hartono Samidjan, dalam bukunya "Halah Pokokmen, Kupas Tuntas Dialek Semarangan" sebagai ragam bahasa lisan, bahasa semarangan sangat mudah menyerap kata-kata dari bahasa asing.

Baca Juga: Spek dan Fitur Tablet Gaming Lenovo Legion Y700, Sensasi Ngebut

Contohnya, bahasa semarangan yang menyerap kata dan istilah dari dunia komputer dan teknologi informasi.

"Hampir semua istilah bisa 'dijawakan' dengan menambah awalan (di) atau akhiran (an). Misalnya, di-upload, di-delete, prin-prinan, kopian, facebook-an, twitter-an," tulisnya.

Hartono menambahkan, belakangan ini ada pula beberapa kata dari bahasa Inggris yang dijawakan.

Baca Juga: Cara Mengisi e-HAC di Aplikasi PeduliLindungi, Wajib Diisi Sebelum Pesawat Berangkat

Misalnya, untuk menggantikan kata waris atau sedulur yang berarti kerabat atau saudara. Orang Semarang lebih suka menyebut 'pamili dari kata family.

Lalu untuk mengatakan bahwa "Dia orang yang terbuka dan apa adanya", orang Semarang mengatakan, "Cah kae wonge per (fair) banget".

Belakangan ucapan piye pren kabare juga sering dipakai untuk mengatakan "apa kabar kawan".

Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Wilayah Jateng Periode 3 Maret 2022, Berikut Sebaran Wilayahnya

Selain itu, bahasa semarangan juga memiliki ungkapan-ungkapan khas seperti pecah ndhase (pusing tujuh keliling, kehabisan akal), kapal pecah (porak-poranda, banyak makanan).

Lalu sepur kluthuk (tak bisa bekerja cepat, tidak cekatan), jepang baris (bergiliran).

Halaman:

Tags

Terkini