semarang-raya

Ramadan Tahun Ini, DPRD Kota Semarang Dorong Optimalisasi Zakat

Senin, 28 Maret 2022 | 18:03 WIB
Dialog interaktif antara Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif (dua dari kiri) dan Ketua BAZNAS Kota Semarang Agung Andrasmara (paling kanan). Afif ingin pembagian zakat saat bulan Ramadan lebih optimal. (Istimewa)

SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - DPRD Kota Semarang mendorong lembaga amil zakat (LAZ) untuk optimalisasi pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah di Ramadan 2022 nanti.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif, usai acara dialog interaktif di televisi swasta beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan data yang diterima oleh DPRD Kota Semarang, saat ini capaian zakat di Kota Semarang sudah meraih sekitar 90%.

Menurutnya, presentase ini cukup lumayan tingkat kesadaran dan semangat masyarakat dalam berzakat.

Baca Juga: Will Smith Menang sebagai Aktor Terbaik Piala Oscar 2022, Ini Isi Pidatonya!

Untuk itu, pihaknya menyarankan jika akan mencapai target 100% harus ada kerja sama antar lembaga-lembaga zakat yang ada, serta koordinasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Jadi, masing-masing LAZ harus melakukan sosialisasi tentang zakat. Di antaranya, kewajiban zakat, infaq, shodaqoh itu apa. Terus, kemudian ada penekanan bahwa zakat tidak hanya zakat fitrah saja,"kata Afif.

Soal optimalisasi zakat, Afif menjelaskan lembaga zakat tetap melakukan kegiatan yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.

"Jangan sampai, ada lembaga yang maaf tidak jujur dan tidak transparan. Kedua, lembaga zakat untuk penggalangan distribusi mengacu pada Perda (peraturan daerah). Peran dewan mendorong pemerintah untuk memfasilitasi lembaga-lembaga amil zakat yang ada, agar mereka transparan bisa menjadi lembaga yang modern,"ucapnya.

Adanya Perda, ia berharap tidak hanya sekadar dibuat dan disahkan saja, melainkan harus ada implementasinya. Hal itu juga merupakan bagian dari pengawasan perda.

Baca Juga: Hadir di Pelantikan AMRI, Ini Pesan Wakil Bupati Suyono

"Perda dibuat untuk dilaksanakan, bukan setelah dibuat disahkan kemudian jadi pajangan di rak buku. Tapi, harus ada implementasi. Artinya, pengawasan perlu ada tentang zakat,

Selain itu, Afif menjelaskan bahwa manusia secara naluri kalau soal harta pasti punya rasa eman. Padahal, harta itu harus dibersihkan melalui zakat.

Jadi, lanjutnya, gerakan zakat harus dilakukan bersama-sama dari seluruh elemen harus bergerak. Oleh karena itu, masyarakat terserah memilih lembaga zakat yang cocok dan pas.

"Memang itu masalah hati dan kadang kurang sreg. Tapi, jangan terus tidak sreg kemudian tidak zakat. Itulah perlunya kehadiran lembaga amil zakat yang cukup membantu. Jika tidak ada, orang-orang Islam berzakat semaunya sendiri. Ini akan tumpang tindih, sehingga tidak tepat sasaran. Lembaga amil yang ada di Kota Semarang harus kita sambut baik karena mereka bisa mendistribusikan tepat sasaran," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini