YOGYAKARTA, AYOSEMARANG.COM - Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang mempererat hubungan dengan awak media dengan menggelar gathering di Yogyakarta pada Sabtu-Minggu, 4 - 5 Juni 2022. Kegiatan diikuti 28 wartawan dari berbagai media media di Kota Semarag.
Acara gathering diisi dengan mengunjungi Museum Ulen Sentanu, wisata lava tour mengunjungi museum Sisa Hartaku dan Bunker Kaliadem, di bawah kaki Gunung Merapi.
Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr Said Sofwan Sp An FIPP FIPM beserta seluruh jajaran direksi berkesempatan hadir pada sesi curah pendapat dan gala dinner di Hotel Cavinton.
Baca Juga: Hindari Orang Kepo dengan Cara Menyembunyikan Aplikasi di Ponsel Android
dr Said Sofwan menyampaikan bahwa acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi kepada rekan media yang mengambil peran sebagai bagian penting bagi perjalanan RSI Sultan Agung Semarang melalui publikasi pemberitaan positif.
“Rekan-rekan media saat ini menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari perjalanan serta prestasi yang dicapai oleh RSI Sultan Agung. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi rekan media dalam membantu kami mempublikasikan pemberitaan positif terkait program dan kegiatan rumah sakit selama ini dan telah menjadi bagian penting dari perkembangan rumah sakit,” ujarnya.
Acara sharing yang berlangsung ringan dan santai ini juga diisi dengan saran dan pendapat dari sejumlah perwakilan wartawan. Muaranya demi kemajuan RSI Sultan Agung Semarang. Bahkan mereka mengusulkan untuk memberikan privilege lebih ketika membutuhkan informasi ataupun layanan di RSI Sultan Agung. Usulan ini kemudian ditanggapi secara positif oleh Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, dr Said Sofwan. "Kami akan rapatkan soal usulan ini,'' jelas dr Said.
Baca Juga: Apakah iPhone Kamu Kebagian iOS 16? Cek Daftarnya di Sini
Agus Fathuddin Yusuf, wartawan senior Suara Merdeka, yang juga salah satu anggota tim penulis Buku 50 Tahun RSI Sultan Agung berharap RSI Sultan Agung dapat menjadi salah satu sumber informasi yang baik, mendidik, serta memberikan informasi yang benar terutama di bidang kesehatan. Terlebih di tengah arus informasi di era media sosial yang terkadang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.***