SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko selama ini memang gemar mengoleksi dan membudi daya tanaman hias, khususnya jenis aglonema dan tanaman hias lainnya. Beberapa kali, Heri Pudyatmoko juga mengikutkan tanaman hiasnya untuk pameran di beberapa daerah.
Dia juga tak sungkan untuk berdiskusi dan menimba ilmu dari para pakar tanaman hias di Indonesia. Bahkan di rumahnya, di Bukit Cendana, Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang berjejer ribuan tanaman hias berbagai jenis.
Tanaman-tanaman itu nampak terawat dengan daun yang berwarna-warni, di ruangan khusus seluas sekitar 800 meter persegi yang dibangun untuk budi daya tanaman.
“Sejak dulu saya memang suka tanaman hias, khususnya jenis aglonema, philodendron, anthorium, dan keladi (caladium). Tak hanya koleksi, tapi juga budi daya dan breeder khususnya untuk keladi dan anthorium,” kata politisi Partai Gerindra ini, Senin 20 Juli 2022.
Baca Juga: PPDB SD Kota Semarang 2022, Call Center dan Tata Cara Pengaduan Jika Alami Kendala
Di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, Heri Londo, sapaan akrabnya lebih banyak menghabiskan waktu bersama tanaman hias. Baik itu meracik pupuk, menyemai, menyiram, maupun melakukan penggandaan dengan cara memisah akar.
Di rumahnya, peralatan untuk budi daya tanaman hias jenis aglonema sangatlah komplet.
“Dibilang koleksi ya bisa, tapi dibilang bisnis ya boleh. Untuk hal bisnis memang dikelola oleh keluarga, khususnya anak dan keponakan. Karena memang sektor ini cukup potensial sebagai potensi bisnis, khususnya untuk mensupport ekonomi keluarga,” katanya.
Bahkan sebagai potensi bisnis, dia mengaku jenis-jenis tanaman hias koleksi memiliki nilai jual yang tinggi, bahkan mencapai jutaan rupiah. Tanaman jenis aglonema golden hope misalnya, nilai jualnya bisa sangat tinggi dan dicari para kolektor tanaman hias.
“Kalau jenis ini memang buruan kolektor. Penjualannya dihitung perdaun. Pernah beberapa waktu lalu ada yang laku sampai Rp15 juta hanya lima daun,” kata bapak tiga anak tersebut.
Aglonema golden hope, menurutnya memiliki ciri khas daun yang bentuknya khas, warnanya perpaduan kuning, hijau, dan merah. Sejak diluncurkan, aglonema golden hope sangat diburu pencinta tanaman dengan harga mencapai puluhan juta rupiah, dan ini ditangkapnya sebagai peluang bisnis. Khususnya untuk mengajari anak-anaknya mengelola bisnis dengan kemandirian.
Menurutnya kecintaannya pada tanaman hias, khususnya jenis aglonema sudah sejak beberapa tahun lalu, sebelum trend tanaman hias populer. Menurutnya, aglonema merupakan salah satu tanaman hias yang mudah dibudi dayakan. Tanaman ini saat ini juga banyak diburu karena keunikan dan corak warna yang indah.
“Beberapa tahun belakangan, aglonema pun kian naik daun. Bahkan tak sedikit orang rela merogoh saku dalam demi bisa mengoleksi aglonema,” katanya.
Tak hanya tanaman hias, pria kelahiran Grobogan, 19 Februari 1966 ini juga sedang menggeluti budi daya ayam ras, khususnya ayam petarung. Meski tak digunakan sebagai fasilitas judi sabung ayam, Heri juga sangat gemar menekuni budi daya ayam ras karena hobi.
“Saya lebih memilih untuk menjadi breeder, yang berusaha menyilangkan beberapa jenis ayam aduan untuk menciptakan spesifikasi yang diinginkan,” papar sekretaris PA GMNI Jawa Tengah ini.