Madrasah Harus Menjadi Bagian Penting Penguatan Moderasi Beragama

photo author
- Sabtu, 5 Februari 2022 | 20:34 WIB
Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo saat menjadi narasumber dalam acara Jejaring dan Diseminasi Humas Pendis, Kementerian Agama di MAN Salatiga, Sabtu 5 Januari 2022. (istimewa)
Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo saat menjadi narasumber dalam acara Jejaring dan Diseminasi Humas Pendis, Kementerian Agama di MAN Salatiga, Sabtu 5 Januari 2022. (istimewa)


SALATIGA, AYOSEMARANG.COM - Para guru di madrasah diminta menjadi salah satu bagian penting dalam penguatan moderasi beragama. Selain itu, mendukung penuh pencanangan Tahun Toleransi 2022.

Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo mengungkapkan, pemerintah pada tahun ini akan mencanangkan Tahun Toleransi. Adapun, Kemenag menjadi pelaksana atas program besar tersebut.

"Tahun ini akan dicanangkan sebagai Tahun Toleransi. Ini membutuhkan partisipasi aktif, supporting dari seluruh satuan kerja di lingkungan Kemenag. Madrasah harus jadi salahsatu bagian penting mendukung Tahun Toleransi. Madrasah, termasuk para gurunya juga harus menjadi aktor dalam penguatan moderasi agama pada anak didik," katanya saat menjadi narasumber dalam acara Jejaring dan Diseminasi Humas Pendis, Kementerian Agama di MAN Salatiga, Sabtu 5 Januari 2022.

Baca Juga: Peringatan Cap Go Meh 2022, Sejumlah Kelenteng di Kota Semarang Hanya Gelar Doa

Dalam acara yang diikuti para Kepala Madrasah dan Humas se Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kota dan Kabupaten Magelang itu, Wibowo meminta para guru madrasah agar menyampaikan ke anak didik tentang pemahaman Islam yang moderat, bersikap toleran terhadap sesama. Termasuk cinta tanah air.

Semisal, jangan sampai ada siswa madrasah yang tidak mau hormat bendera, tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lainnya. Sikap kebangsaan semacam ini harus tertanam kuat di kalangan siswa madrasah.

"Moderasi beragama itu bukan agamanya yang dimoderasi, tapi cara keberagamaan kita. Pemahaman, cara pandang, dan perilaku kita dalam beragama yang dimoderasi. Dengan demikian kita akan makin toleran sesama umat beragama," tandas Wibowo.

Dia menegaskan, merawat keberagaman dengan bersikap toleran terhadap sesama umat beragama ini harus terus dipupuk agar kekayaan sesungguhnya bangsa Indonesia ini tetap lestari.

"Keberagaman di Nusantara inilah sejatinya kekayaan terbesar bangsa Indonesia, sekaligus menjadi kekuatan dalam menghadapi infiltrasi apa pun yang sifatnya merusak keutuhan bangsa dan negara," tegas Wibowo.

Selain itu, Wibowo juga menyampaikan mengenai strategi manajemen kehumasan di madrasah. Menurutnya, madrasah harus mulai memaksimalkan publikasi atas berbagai keunggulan masing-masing agar masyarakat mengetahuinya bahwa madrasah adalah sekolah terbaik yang dipunyai negeri ini.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Minta Kebijakan PTM Sesuai Evaluasi Daerah Masing-masing

"Jangan malas mempublikasikan setiap capaian kinerja dan prestasi. Masyarakat perlu tahu ini. Bahwa madrasah kita ini sekarang sudah menjadi institusi pendidikan, sekolah yang hebat. Malah melompati sekolah umum. Prestasi madrasah yang saat ini sangat banyak membuat bangga. Jangan hanya jadi konsumsi internal, tapi share ke publik capain prestasi tersebut," ujarnya.

Caranya, lanjut dia, kabarkan prestasi-prestasi membaggakan itu dengan merilis ke media. "Gandeng media kerja sama. Bikin meme, posting di media sosial. Desain harus menarik agar menyedot perhatian. Bikin juga konten podcast untuk diposting di youtube. Banjiri medsos dengan prestasi-prestasi madrasah. Ini juga upaya branding madrasah yang murah," katanya.

Senada disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Mustain Ahmad. Dia mengungkapkan, publikasi sangat penting karena memengaruhi kinerja dan citra lembaga. "Kita bisa sangat-sangat, lancar dan terhambat karena adanya citra itu," katanya.

Ia mengungkapkan, selama ini banyak prestasi yang diraih oleh kinerja yang dilakukan masing-masing lembaga, namun karena tidak adanya manajemen publikasi maka masyarakat tidak mengetahuinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X