SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Meskipun Dugderan Kota Semarang 2022 digelar tanpa arak-arakan dan hanya prosesi saja, namun ada yang spesial dalam penyelenggaraaannya di tahun ini.
Plt Kepala Disbudpar Kota Semarang Sapto Adi Sugihantoro menyampaikan pada Dugderan Kota Semarang 2022 akan dimeriahkan oleh Warak Animatronik.
Warak Animatorik adalah Robot Warak yang bisa bergerak dan bersuara. Robot warak ini akan beraksi di Balaikota Semarang yang disiarkan secara streaming di Youtube Semarang Pemkot.
Baca Juga: Dugderan 2022 Digelar Kamis 31 Maret, Hanya Prosesi dan Tanpa Arak-arakan
Selain itu, Festival Dugder juga akan dimeriahkan dengan pertunjukkan Gatra Budaya Dugder.
"Sebuah drama tari Dugder yang dikemas dengan durasi kurang lebih 15 menit berupa teatrikal yang menggambarkan berbagai macam budaya yang ada di Kota Semarang. Dalam tarian itu ada unsur etnis Cina, Arab, dan Jawa," jelasnya.
Setelah menyelenggarakan berbagai pertunjukan di Balaikota Semarang, prosesi kemudian berlanjut di Masjid Kauman.
Yakni untuk melakukan penyerahan Suhuf Halaqoh dari Alim ulama Masjid Kauman kepada Kanjeng Bupati Arya Purbaningrat (Walikota Semarang) untuk dibacakan kepada seluruh warga Kota Semarang.
Baca Juga: Horor, Kecelakaan Tol Semarang, Pengemudi Hiace Ugal-ugalan Tabrak Truk hingga Terguling
Setelah pembacaan Suhuf Halaqoh dilanjutkan dengan pemukulan bedug yang disertai suara meriam di Masjid Kauman Semarang.
Sebelum meninggalkan prosesi di Masjid Kauman, Walikota Semarang akan membagikan makanan Ganjel Rel serta air khataman Al Quran kepada para pengunjung. Namun mengingat masih adanya pandemi Covid, maka akan dibagikan kepada tamu undangan saja.
"Makna dari makanan Ganjel Rel adalah manusia menjelang puasa ini harus bisa menatahati, hal-hal yang merasa ngganjel (perbuatan jelek) harus direlakan dan ditinggalkan. Supaya hati bersih maka diberi minuman air bersih yaitu air khataman Al-Quran," tambahnya.
Acara utama di Masjid Agung Jawa Tengah yakni penyerahan Suhuf Halaqoh yang dibawa oleh Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat dari Masjid Kauman diserahkan kepada Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusuma (Gubernur Jawa Tengah) untuk diumumkan kepada seluruh warga Jawa Tengah.