Sudah Tiga Kali Terjadi, Pemkot Semarang akan Investigasi Banjir Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan

photo author
- Senin, 7 November 2022 | 13:55 WIB
Forkopimda Semarang saat berkung ke DAS Sungai Bringin yang menyebabkan banjir di Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Forkopimda Semarang saat berkung ke DAS Sungai Bringin yang menyebabkan banjir di Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

NGALIYAN, AYOSEMARANG.COM - Iswar Aminudin, Plh Wali Kota Semarang akan menginvestigasi penyebab banjir di Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan Semarang.

Hal ini disampaikan Iswar saat berkunjung ke Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan Semarang bersama Forkopimda, Senin 7 November 2022.

Investigasi yang akan dilakukan oleh Pemkot Semarang melingkupi pengalihan fungsi lahan di hulu sungai di Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan.

"Ke depan saya kira memang harus perlu ada evaluasi kembali terhadap perubahan fungsi lahan di daerah atas karena (Kali) Beringin itu kan sebetulnya telah kita evaluasi dengan kapasitas yang sudah dihitung yah sampai sekian puluh tahun, tapi mungkin ada apa di daerah atas sehingga kita harus investigasi kembali," kata Iswar.

Untuk kejadian di Perumahan Wahyu Utomo, Iswar menilai bila banjir terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi mulai dari hulu Kali Beringin di Ungaran Barat.

Alhasil, anak Kali beringin atau sungai Sihingas tak mampu menampung debit air.

"Kapasitas yang tidak tertampung, sungai kita dengan kapasitas yang normal ketambahan dengan beban cukup sangat tinggi dari daerah atas kemudian di kawasan apalagi kawasan Beringin ini terjadi bencana," lanjutnya.

Banjir bandang di Perumahan Wahyu Utomo ini sendiri sudah terjadi sebanyak 3 kali. Yakni yang pertama pada 2013, 2018 dan tahun ini.

Dari banjir bandang di Perumahan Wahyu Utomo ini ada sekitar 75 KK yang terdampak banjir di sini.

Namun, Iswar belum mengetahui total kerugian akibat bencana ini.

"Terdampak hari ini kurang lebih 75 KK. Untuk jumlah kerugiannya BPBD lagi menghitung," katanya.

Sementara untuk saat ini pihaknya masih fokus pada penanggulangan bencana dengan memperbaiki aliran sungai dan membersihkan sisa-sisa lumpur di jalanan.

Pihaknya juga sudah membuat dapur umum untuk warga terdampak.

"Sementara perbaikan secara alam dulu. Kita perbaiki alirannya agar mereduksi energi aliran itu sendiri," ungkapnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Rekomendasi

Terkini

X