Kemudian Ganjar mengungkapkan jika mungkin dia tidak lagi menjadi Gubernur Jateng, tetapi ia akan selalu berdiri di samping masyarakat, sebagai saudara, teman, dan sebagai anak yang selalu mencintai tanah kelahirannya.
“Saya selalu mencintai provinsi ini dan semua warganya sebagaimana saya mencintai keluarga saya sendiri. Saya akan menyimpan semua ingatan baik tentang kerja-kerja yang kita lakukan bersama, yang didasari rasa cinta. Sebab hanya dengan cinta kepada kemanusiaan, kita bisa merangkai masa depan yang kita impikan bersama,” kata Ganjar.
Tak lupa ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikannya kehormatan untuk melayani. Ia berharap tolong jangan pernah menganggap ini perpisahan.
“Saya tidak akan sanggup menahan air mata jika anda menganggap ini perpisahan. Ini adalah janji untuk selalu berada di hati Anda dan untuk menempatkan Anda selamanya di hati saya. Jadi, saya mohon Ganjar Pranowo tetap dicatat sebagai saudara Anda, sampai kapan pun, sebab rasa cintanya kepada Jawa Tengah akan bertahan selamanya. Sampai bertemu lagi. Semoga Tuhan merahmati Anda semua,” pungkasnya.
Baca Juga: Burung Perkutut Katuranggan Satu Ini Bisa Bikin Anda Lihat Arwah Leluhur? Begini Ulasannya!
Terakhir saat melihat tayangan video kinerjanya selama 10 tahun Ganjar sempat menitikan air mata meskipun dia tampak malu-malu untuk menunjukannya.
Kemudian suasana makin sendu tatkala istrinya Siti Atiqoh dan anaknya Alam Ganjar mendatangi seraya memelukknya.
Sementara istri Ganjar, Siti Atiqoh juga menyebut 10 tahun tak terasa telah berlalu. Dia berharap, persaudaraan dengan warga tetap terjalin.
"Iya 10 tahun tidak terasa. Meski Mas Ganjar sudah bukan gubernur, semoga persaudaraan kita tetap berjalan. Bisa bertemu di lain kesempatan," tandas dia.