Tetelan Karangan Kuliner Khas Paranggupito Wonogiri, Diolah Secara Ekstrim Pakai Campuran Semut Rangrang

photo author
- Sabtu, 30 September 2023 | 11:17 WIB
Ilustrasi Tetelan Karangan Kuliner Khas Paranggupito Wonogiri (Pixabay/ImageParty)
Ilustrasi Tetelan Karangan Kuliner Khas Paranggupito Wonogiri (Pixabay/ImageParty)

AYOSEMARANG.COM -- Beragan kuliner ekstrim kita kenal di berbagai daerah di Indonesia, demikian pula kuliner di Kabupaten Wonogiri.

Tepatnya di Paranggupito, ada satu kuliner khas yang disebut dengan tetelan karangan dari sebutannya terdengar biasa saja tetapi tahukah kita jika cara mengolahnya menggunakan semut rangrang.

Kecamatan Paranggupito memang satu wilayah yang berada di Kabupaten Wonogiri yang berbatasan langsung dengan pantai selatan sehingga sebagian besar warganya mengais rejeki dari laut.

Baca Juga: Top 3 Kuliner Malam Surabaya Paling Enak dan Terkenal Legendaris, Ada yang Buka 24 Jam Lho

Demikian juga dengan kulinernya termasuk dalam hal ini tetalan karangan yang bahan utamanya yang berupa rumput laut dan menjadi makanan kegemaran masyarakat setempat.

Karena rumput laut di sana banyak ditemukan di antara batu-batu karang sehingga warga setempat menyebut rumput laut dengan sebutan karangan.

Yang unik dan terdengar ekstrim adalah campurannya pertama karangan direbus dengan asam jawa, belimbing wuluh, bawang merah, bawang putih, kelapa parut, garam, gula dan semut rangrang.

Untuk wadah seukuran sedang membutuhkan semut rangrang kurang lebih satu genggaman kemudian rumput laut diolah dan saat mulai lembek keluar semacam sari pati kemudian diangkat dan dicetak.

Baca Juga: Mau Hunting Kuliner Semarang? Coba ke Pasar Legendaris di Kota Lama Ini, Sudah Ada Sejak 2012

Jika kita merasa geli atau takut semut rangrang akan terlihat jangan khawatir karena saat matang semut rangrang telah hancur tidak terlihat pada makanan.

Manfaat dari semut rangrang yakni agar olahan karangan menjadi lebih empuk sebaiknya dimasukkan juga belimbing wuluh agar bau amis air laut hilang dan tidak terasa semutnya.

Tekstur yang dihasilkan pada kuliner tetelan karangan ini dodol yang kenyal dan gurih akan lebih pas dinikmati bersama dengan nasi hangat dan sambal.

Karangan yang habitatnya ada di Pantau Paranggupito ini adalah berjenis grendel-kinjeng-merah dan hijau tetapi yang biasa digunakan adalah yang berjenis kinjeng.

Baca Juga: Top 3 Tempat Makan Rawon Paling Enak di Surabaya, Kuliner Malam yang Terkenal Nikmat Gurih Bikin Nagih

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X