Soko guru tingginya 10 meter dengan diameter 1 meter dan semua tiang masih terjaga keasliannya.
Nama masjid yang terletak di Jalan Masjid Sekayu RT 5 RW 1, Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah ini dari istilah pekayuan yang artinya tempat mengumpulkan kayu.
Konon pada proses pembangunan Masjid Agung Demak di tempat itulah Sunan Kalijaga mengumpulkan material kayu.
Material kayu didatangkan dari beberapa Daerah diantaranya Weleri, Ungaran, Salatiga dan lainnya.
Kayu-kayu yang telah dipilih kemudian diangkut melalui Sungai Semarangan hingga pelabuhan Tanjung Mas dan selanjutnya diangkut melintasi pantai hingga ke Demak.
Seiring berjalannya waktu dan karena aktivitas di Pekayuan semakin meningkat, akhirnya didirikan bangunan sederhana yang digunakan oleh para punggawa Sunan Kalijaga untuk istirahat dan ibadah.
Bangunan sederhana itulah yang menjadi awal mula berdirinya Masjid Sekayu, sehingga secara usia Masjid Sekayu lebih tua dari Masjid Agung Demak.
Pada pembangunan Masjid Agung Demak sebagai arsitek bangunannya adalah Kyai Kamal yang merupakan santri Sunan Gunungjati di Pekayuan.
Itulah tempat pertemuan antara Kyai Kamal dengan Sunan Kalijaga.
Sambil menunggu kesiapan material kemudian Kyai Kamal kemudian dengan peralatan apa adanya beliau ikut serta dalam mendirikan masjid di kawasan Pekayuan atau Masjid Sekayu.
Demikian tadi tentang masjid di Semarang yakni Masjid Sekayu yang menjadi bangunan masjid tertua di wilayah Jawa Tengah.