Baru kemudian membangun sebuah stasiun khusus untuk penumpang.
Melansir dari laman Kemdikbud Perancang Stasiun Tawang - Semarang yakni Ir. Sloth-Blauwboer, dengan arahan langsung dari pimpinan NISM bahwa stasiun baru tidak perlu monumental tetapi harus tetap indah.
Namun ternyata stasiun Tawang melebihi ekspektasi hingga media massa kala itu menyebutkan bahwa stasiun ini menjadi stasiun terindah di Hindia Belanda.
Stasiun yang memiliki bentangan panjang 175 meter dan diresmikan pada tahun 1914 ini memiliki ruang utama beratap kubah yang lebar dengan ukuran 20 meter X 18 meter.
Melansir laman heritage.kai.id yang menyampaikan bahwa keistimewaan bangunan Stasiun Tawang tampak dari ruang utama dengan kubah besar berbentuk persegi dengan atap tertutupi lapisan tembaga.
Di kubah tersebut dilengkapi dengan jendela yang akan memberikan pencahayaan sekaligus ventilasi udara untuk ruang utama, sehingga tampak lebih elegance
Masih disempurnakan dengan adanya ornamen kaca yang didatangkan langsung dari perusahaan J. H. Schouten di Den Haag.
Ruang utama stasiun yang mirip aula dengan langit-langit tinggi disangga empat kolom utama, hampir seperti bagian tengah pendopo joglo.
Dengan hiasan relief bahan perunggu karya Willem Brouwer dari Leiderdorp, di aula tersebut terdapat tiga loket untuk melayani tiket penumpang.
Konon Stasiun Tawang dibangun di atas tanah rawa dan tidak stabil oleh karena itu dalam pembangunannya harus ditanam pelat beton terlebih dahulu.
Demikian tadi mengenai stasiun kereta di Semarang yang disebut-sebut terindah di masa Hindia Belanda yakni Stasiun Tawang.