Bupati Demak Minta Santri Tidak Nikah Dini Cegah Kasus Stunting

photo author
- Selasa, 24 Oktober 2023 | 10:04 WIB
Foto suasana acara Sarasehan Pencegahan Stunting Jo Kawin Bocah Ben Ora Stunting yang dihadiri ratusan Santri di Pendopo Kab Demak
Foto suasana acara Sarasehan Pencegahan Stunting Jo Kawin Bocah Ben Ora Stunting yang dihadiri ratusan Santri di Pendopo Kab Demak

AYOSEMARANG.COM -- Bupati Demak Eisti'anah meminta para santri untuk tidak nikah muda guna mencegah kasus stunting. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Demak pada Sarasehan Pencegahan Stunting di Pendopo Kabupaten Demak, Minggu 22 Oktober 2023.

Eisti menyampaikan imbaun tersebut dalam program bernama "Jo Kawin Bocah Ben Ora Stunting" yang berarti Jangan nikah muda agar tidak stunting merupakan salah satu program kroyokan Kanwil Kemenag Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten / Kota se Jawa Tengah, salah satunya Kabupaten Demak, untuk menekan angka penurunan stunting di Kabupaten Demak.

"Ojo kawin dulu ya adek - adek Santriwan dan Santriwati, sabar ditunggu dulu siap dulu agar pernikahan bisa harmonis," ucap Bupati Demak di depan santriwan - santriwati yang hadir di acara tersebut.

Sementara itu Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan bahwa dampak dari stunting itu jangka panjang sehingga merupakan prioritas yang harus diselesaikan.

"Stunting sendiri penyebab awalnya salah satunya belum waktunya nikah dan melahirkan dalam kondisi tidak siap. Penyebab stunting lebih didominasi oleh perkawinan usia dini. Maka kita perlu mencegah kedepannya," ucapnya.

"Kalau untuk yang sudah stunting kami melakukan upaya - upaya misalnya memberikan asupan gizi. Namun sekali lagi yang lebih penting adalah pencehannya," sambungnya.

Ia menerangkan moment Hari Santri ini terasa pas, yakni ikrar jihad santri bisa diterapkan dalam masalah stunting ini. Karena stunting ini masalah bangsa kita, maka kita berjihad untuk mencegah stunting.

"Salah satunya adalah jangan kawin dulu. Di mana di Islam itu sangat menghindari kemudhorot-an. Di mana nikah dini itu banyak mudorotnya. Jadi harus kita hindari, dengan apa? Dengan kecukupan usia, persiapan untuk menikah baik dari segi kesehatan dan ekonomi," ucapnya.

Ia menuturkan bahwa sosialisasi tersebut di depan para Santri karena Santri merupakan sasaran potensial dalam pencegahan stunting dan mensosialisasikannya.

"Stunting di Pemerintah Pusat menjadi pusat perhatian untuk ditekan, karena Presiden kita ingin berfokus pada SDM yang unggul. Dan SDM yang unggul tercipta dengan kecerdasan otak yang berasal dari asupan yang tepat sejak dari kandungan," ucapnya.

Ia menambahkan pernikahan dini bisa terjadi karena hamil diluar nikah namun bisa dihindari dengan modal agama yang kuat. Terutama sosialisasi perkawinan dini itu tidak baik dan menjadi permasalahan di masa depan.

"Apalagi kita menuju Indonesia Emas 2024 maka harus tercipta dari SDM yang unggul," pungkasnya.

Saat ini Kabupaten Demak terus berupaya untuk menekan angka stunting agar bisa turun ke angka 11 persen atau di bawah target nasional 14 persen.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X