DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Bupati Demak Eisti'anah membuka Festival Batik Demak atau Batik Demakan di Halaman Sport Center, Sabtu 21 Oktober.
Festival Batik Demak guna memperingati Hari Batik Nasional dan mengenalkan batik khas daerah ke masyarakat luas.
Bupati Demak menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi Festival Batik Demak sebagai upaya nguri-nguri budaya warisan bangsa.
"Kami mengapresiasi festival batik agar mengenal batik Demakan baik macam corak dan sebagainya. Hal ini merupakan upaya handarbeni dan nguri-nguri apa yang dimiliki Demak," kata Eisti.
"Kita ini memiliki batik khas Demakan. Namun banyak masyarakat yg tidak tahu, maka kita perkenalkan dengan masyarakat bahwa kita memiliki batik khas sendiri," sambungnya.
Ia berharap dengan adanya Festival Batik Demak akan banyak prang mengenal dan menumbuhkan kreator untuk mengembangkan batik khas Demak. Sehingga perekonomian berputar dan menyejahterakan masyarakat.
"Adanya festival pengarin batik ini akan bermunculan minat untuk memasarkan batik sehingga perekonokian berputar untuk kesejahteraan masyarakat Demak," tuturnya.
Sementara itu Sekda Demak, Akhmad Sugiharto menyampaikan Hari batik nasional merupakan hal tak terpisahkan, dan menjadi warisan budaya tak benda. Penetapan Unesco merupakan kebanggan dan tantangan bagi kita agar bisa menjadi suatu hal yang berkelanjutan.
"Peringatan 2023 adalah batik bangkit. Dalam rangkaian hari batik nasional, komunitas batik Demak mengadakan acara dengan dukungan Bupati dan berinergi deng komunitas lain salah satunya seni dan rumah kreatif dan juga di suport dari teman2 BUMD," terangnya.
Ia menuturkan bahwa pengarajin batik yang tergabung dalam komunitas batik Demakan sebanyak sekitar 40 pengrajin. Yakni motif khasnya meliputi jambu, belimbing, pesisiran, Masjid Agung Demak, dan sebagainya.
"Walau ini sederhana namun ini lompatan untuk pengembangan batik dan acara-acara yang akan diselenggarakan nantinya," pungkasnya.