Begini Tanggapan Alam Ganjar Soal Politik Dinasti Usai Gibran Jadi Cawapres, Pro atau Kontra?

photo author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 13:25 WIB
Tanggapan Alam Ganjar Soal Politik Dinasti Usai Gibran Jadi Cawapres (YouTube/Grace Tahir)
Tanggapan Alam Ganjar Soal Politik Dinasti Usai Gibran Jadi Cawapres (YouTube/Grace Tahir)

AYOSEMARANG.COM -- Isu politik dinasti usai Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto terus menguat jelang Pemilu 2024.

Apalagi langkah Gibran untuk berduet dengan Prabowo diduga 'dimuluskan' oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap kontroversial.

Menanggapi keriuhan politik dinasti mendapat perhatian dari putra bakal calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Baca Juga: Sindir Gibran Nih? Alam Ganjar Setuju Batas Usia Cawapres Dikurangi Tapi....

Melalui YouTube Grace Tahir, Alam Ganjar setuju dengan politik dinasti. Menurutnya, politik dinasti jika dilakukan dengan benar tidak akan menjadi masalah.

“Politik dinasti kalau dilakukan dengan baik sebenarnya tidak ada masalah (jika dilakukan dengan benar, tidak ada masalah sama sekali),” ucap Alam Ganjar dikutip melalui YouTube Grace Tahir.

Ia kemudian mencontohkan keluarga Kennedy dan Bush di Amerika Serikat. Namun, tambahnya, masyarakat tidak pernah menganggap kedua tokoh tersebut sebagai produk politik dinasti. Katanya, hal itu tidak pernah menjadi masalah.

"Kita sepertinya tidak pernah mempermasalahkan Kennedy atau Bush karena mereka adalah dinasti politik, apalagi dalam kasus mereka, Bush seperti 911 atau semacamnya," katanya.

Baca Juga: Anak Ganjar Pranowo Blak-blakan Dukung Dinasti Politik: Sama Sekali Bukan Masalah Jika....

"Tetapi mereka tidak pernah dipandang sebagai produk politik dinasti dan itu tidak pernah dipermasalahkan," ujarnya.

Namun, ia berpendapat masalah akan muncul jika politik dinasti membuahkan hasil yang buruk.

Katanya, orang-orang yang tidak seharusnya berada di lingkungan pemerintahan mendapat posisi di sana.

“Masalahnya, kalau politik dinasti membuahkan hasil yang buruk, maka orang yang tidak sesuai dengan porsinya menjadi sesuatu yang memiliki status di situ. Dan kalau ada proses yang dikhianati, itulah yang salah dengan politik dinasti,” ujarnya.

Baca Juga: Disinggung Soal Gibran yang Belok ke Prabowo, Respon Ganjar Tahan Tawa, Tutupi Sesuatu?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X