Dikatakan Maulana program itu juga dapat menjadi fondasi bagi generasi unggul untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Kaligawe Semarang, Diduga Ngantuk, Pemotor Tewas Tabrak Pembatas Jalan
“Ibu hamil adalah yang paling berisiko karena di dalamnya ada janin yang sedang tumbuh. Ini menunjukkan bahwa program ini akan menyiapkan generasi muda, mulai dari kehamilan usia balita, remaja untuk menjadi manusia Indonesia yang unggul yang berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Dikatakan Maulana, doa dan dzikir ini dapat membawa kesejukan dan ketenangan dalam Pilpres 2024 ini yang mulai meninggi tensinya.
“Mudah-mudahan kita bersama berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala bahwa tahun depan di tahun 2024 kita tetap menjaga ukhuwah persaudaraan diantara kita baik itu sebagai anak bangsa sebagai sesama umat muslim untuk menjalankan semua proses demokrasi yang ada dengan suasana kekeluargaan tenang dan damai serta mengajak seluruh masyarakat untuk mendawamkan dzikir sehingga masyarakat,” bebernya.
Lebih jauh Maulana juga menghimbau supaya masyarakat tidak mudah menyebar hoax atau berita bohong dan tidak ikut-ikutan untuk menyebar hoax yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Tentu kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak gampang terpengaruh dengan fitnah dengan info-info yang tidak benar yang beredar di masyarakat untuk kepentingan-kepentingan tertentu,” katanya.
“Oleh karena itu dengan memperbanyak doa dan dzikir ini insya Allah kita akan semakin tenang dan semakin berpikir secara baik dan memohon petunjuk dari Allah agar bangsa ini diberikan pemimpin yang betul-betul bisa membawa Indonesia lebih maju,” tuntasnya.
Selain do'a syukur dan dzikir, pada kesempatan ini JSI juga memberikan bantuan untuk syiar dakwah Islam bagi ulama pimpinan pondok pesantren dan voucher umroh gratis untuk jamaah yang hadir.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jambi Al Haris, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Sutan Adil Hendra, Anggota DPR RI Fraksi PAN H.A. Bakri.
Ketua Umum JSI Syofwatillah Mohzaib, Sekretaris Jenderal (Sekjen) JSI Zulkarnain, Ketua JSI Provinsi Jambi R.A Suandi serta tokoh masyarakat, ulama, santri dan pimpinan pondok pesantren di wilayah Bengkulu.