AYOSEMARANG -- Kabar gembira untuk penerima bansos karena bantuan CBP cair lagi awal bulan Januari 2024 ini.
Bantuan pangan CBP itu dicairkan lansuung oleh Presiden Joko Widodo yang hadir langsung ke Gudang Perum Bulog Munjung Agung Tegal Jawa Tengah.
Tak hanya awal bulan Januari, bantuan pangan CBP akan dilanjutkan cair hingga bulan Juli tahun 2024 seperti yang direncanakan oleh pemerintah.
"Yang paling penting Januari sudah diterima. Nanti akan dapat lagi di bulan Februari, akan dapat lagi di bulan Maret. Nanti kalau APBN-nya, mencukupi, dilanjutkan lagi di April Mei Juni, ,” ucap Presiden Jokowi dikutip siaran pers Badan Pangan Nasional
Kepala BPN Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Kepala Negara mengatakan Presiden Jokowi senantiasa menaruh perhatian pada ketersediaan pangan bagi masyarakat. Termasuk penyaluran bantuan pangan CBP beras agar semakin tepat sasaran.
“Ini rangkaian kegiatan sejak kemarin Bapak Presiden berkenan cek seluruh stok yang ada di beberapa tempat Bulog. Sudah dari tahun lalu, mulai dari Bogor, Jakarta, Sumatra, Sumatra itu kita susur mulai dari Padang, Palembang sampai Bandar Lampung. Kemudian ke Papua sampai ke Kupang,” urainya.
"Bapak Presiden ingin memastikan bahwa stok Bulog itu cukup dan ada di seluruh wilayah Indonesia. Lalu beliau juga ingin memastikan bahwa bantuan pangan beras ini berjalan di awal tahun seperti ini, beliau ingin memastikannya berjalan baik," sambungnya.
Sampai 29 Desember 2023, penggelontoran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 2.761.856 ton. Dari total tersebut, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1.182.717 ton dan bantuan pangan beras tahap kedua September-Desember 848.696 ton. Lalu bantuan pangan beras tahap pertama di tahun lalu 640.590 ton, golongan anggaran 87.551 ton, dan tanggap darurat 2.302 ton.
Ia juga menjamin stok CBP untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 ini senantiasa secured dan mencukupi. Penguatan stok CBP secara konstan penting dilakukan mengiringi pelaksanaan program-program penyaluran yang tengah digencarkan pemerintah.
"Beras di Bulog hari ini ada 1,4 juta ton. Ini bergerak terus, karena kita ada program-program penyaluran. Kemarin pun ada sedikit lag (keterlambatan) 2 bulan produksi karena dampak iklim El Nino," ungkap Arief.
“Kami bersama Bulog selalu memastikan stok CBP secured dan cukup, terutama untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 ini. Satu tahapan selama tiga bulan itu membutuhkan beras sekitar 660 ribu kg,” sebut Arief.
“Jaminan ketersediaan stok pangan juga kita persiapkan menjelang Pemilu Februari dan Idulfitri April di tahun ini. Bantuan pangan seperti ini akan terus digelontorkan pemerintah sebagai bantalan ekonomi dan pengungkit daya beli masyarakat,” pungkasnya.
Selain sebagai bantalan ekonomi, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menerangkan adanya andil program bantuan pangan beras terhadap pergerakan inflasi nasional, terutama inflasi beras. Ia mengatakan penggelontoran bantuan pangan beras juga dapat menekan harga pasar dan mengendalikan inflasi beras itu sendiri.
“Pada 2023 lalu, kita mulai luncurkan bantuan pangan beras tahap pertama sampai Juli. Pergerakan inflasi beras cukup terkendali dan bahkan di Juli deflasi 0,02 persen. Namun Agustus dan September inflasi beras mulai naik. September itu inflasi beras mencapai 5,61 persen,” terang Arief.