Sutradara Film ‘Tanah Moyangku’ Berbagi Pengalaman dengan Mahasiswa Fisipol UGM

photo author
- Jumat, 12 Januari 2024 | 12:28 WIB
Sutradara "Tanah Moyangku" dalam sesi diskusi film di Fisipol UGM
Sutradara "Tanah Moyangku" dalam sesi diskusi film di Fisipol UGM

AYOSEMARANG.COM -- Departemen Ilmu Komunikasi UGM kembali menggelar agenda tahunan Festival Ajisaka 2024. Pada tahun ini, Festival Ajisaka mengusung tema “Agnia Abhipraya: Pembawa Cahaya Pengharapan”.

Dengan tema ini, Insan Kreatif diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai peran penting komunikasi dalam kesetaraan gender dan KBGO melalui #SatukanSuaraKitaSetara.

Untuk menghangatkan agenda tahunan itu, baru-baru ini, Festival Ajisaka 2024 menggelar pra-acara Janamejaya dengan movie screening dan diskusi interaktif bertajuk “Nature Conservation: Empowering Youth Advocacy through Digital Media Creation”. Pada acara pendahuluan festival ini diisi dengan nonton bareng film dokumenter berjudul “Tanah Moyangku” karya Watchdoc terbaru, di Auditorium Lt. 4 Fisipol UGM.

Film tersebut dimaksudkan sebagai pemantik diskusi tentang sikap abai manusia terhadap alam Indonesia dan bagaimana gerakan advokasi pemuda serta media digital dapat berkesinambungan dalam menjawab isu konservasi alam. Sesuai dengan tema yang diusung Ajisaka tahun ini yakni Nature Conservation bertajuk “Samarthya Bumi: Setiap hidup berharga, setiap aksi bermakna”.

Kehadiran platform media yang semakin beragam memberikan tantangan sekaligus peluang bagi isu-isu advokasi. Salah satunya media advokasi melalui karya sinematik berupa film. Seperti film dokumenter “Tanah Moyangku” besutan sutradara Edy Purwanto yang mengusung isu konflik agraria di Indonesia. Diketahui bahwa konflik agraria di Indonesia dalam kurun 10 tahun terakhir mencapai 2.701 kasus antara perusahaan dengan masyarakat. Konflik agraria itu meliputi tanah seluas hampir 6 juta hektar dan mencakup lebih dari 1,7 juta keluarga.

 “Film (itu) memang bisa menjadi media informasi dan komunikasi untuk menyampaikan pesan. Namun film juga bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan advokasi,” tutur Edy Purwanto dalam diskusi usai pemutaran film.

Film Tanah Moyangku misalnya. Film yang membutuh waktu dua tahun untuk produksi ini mengangkat isu agraria dalam perspektif keadilan agraria yang tidak dirasakan oleh masyarakat dalam hubungan relasi kekuasaan baik dengan pemerintah ataupun kekuatan investasi swasta.

Ini juga dialami oleh Ary Lesmana. Lulusan Fisipol UGM yang saat ini bertugas di World Resources Indonesia (WRI) juga melihat jejak panjang konflik agraria di berbagai daerah di Indonesia yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kondisi lingkungan hidup dan sosial masyarakat Indonesia.

Menurut Edy Purwanto peran generasi muda untuk ikut serta mengatasi isu lingkungan yang relevan dengan era ini adalah pendekatan untuk mengubah perilaku (behavior). Namun yang pertama harus dilakukan adalah menggugah kesadaran para generasi muda terutama kalangan mahasiswa.

Ini juga ditegaskan oleh Ary Lesmana yang menyebut faktor pendukung perubahan perilaku ini diantaranya melalui channel seperti medium yang digunakan serta peer influence seperti teman sebaya sebagai pendorong. Channel kampanye isu lingkungan yang digiatkan Watchdoc lewat media digital seperti media sosial diharapkan dapat menjangkau audiens lebih jauh dan memunculkan agent of change. 

“Film bukan hanya tontonan tapi (juga) penyadaran, memunculkan diskusi dan social movement yang lebih nyata,” jelas Edy.

Sementara itu, Festival Ajisaka 2024 menghadirkan warna baru dengan mengadakan mata lomba perdana yakni “Dewi Sinta” atau Parade Wirausaha Komunikasi Nusantara, yang berfokus pada bidang wirausaha. Kompetisi mata lomba lainnya yakni Arjuna, Kresna, Prahasta, dan Sadewa siap bertanding dengan ide-ide memukau para insan kreatif yang berpartisipasi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB
X