Direktur Indo Barometer Kecewa Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi

photo author
- Sabtu, 3 Februari 2024 | 17:37 WIB
Direktur Indo Barometer M Qodari Kecewa Mahfud MD Mundu dari Kabinet Jokowi (YouTube)
Direktur Indo Barometer M Qodari Kecewa Mahfud MD Mundu dari Kabinet Jokowi (YouTube)

BATANG, AYOSENARANG.COM -- Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengemukakan kekecewaannya terkait mundurnya Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dari Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Qodari, hubungan harmonis serta perhatian besar yang diberikan oleh Jokowi kepada Mahfud MD seharusnya mempertahankan keberadaannya di Kabinet.

Qodari juga menyayangkan ketidakdidukungan Mahfud MD oleh sejumlah elit partai politik saat ia dipertimbangkan sebagai cawapres dalam Pilpres 2019.

Menurutnya, Presiden Jokowi adalah pihak yang paling mendukung dan membela Mahfud MD dalam upaya tersebut. Namun, tidak semua pihak partai politik memberikan restu, termasuk ketua PKB Muhaimin Iskandar.

Selain itu, Qodari juga menyoroti sikap Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang tidak memberikan dukungan kepada Mahfud saat pencalonannya di Pilpres 2019. Menurut Qodari, sikap ini menjadi masalah yang tidak terpecahkan saat itu.

Meskipun Mahfud MD saat ini mencalonkan diri sebagai cawapres dari pasangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Qodari mengingatkan bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang telah berjuang secara maksimal untuk mendorong Mahfud sebagai cawapres dalam Pilpres 2019. Ia berharap Mahfud juga tidak melupakan kontribusi besar yang telah diberikan oleh Jokowi pada saat itu.

"Perhatian besar yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Mahfud seharusnya menjadi pertimbangan penting untuk mempertahankan keberadaannya di Kabinet. Kedua belah pihak telah bekerja sama secara harmonis dan dukungan Jokowi adalah hal yang sangat berarti bagi Mahfud," ujar Qodaridikutip dari channel Youtube PANANGIAN SIMANUNGKALIT, Sabtu 3 Februari 2024.

"Keputusan beberapa elit partai politik pada saat Pilpres 2019 untuk tidak mendukung Mahfud sebagai cawapres, termasuk Ketua PKB Muhaimin Iskandar, telah menjadi suatu hal yang disayangkan. Sebuah keputusan politik yang tidak memberikan ruang bagi Mahfud untuk maju," sambungnya.

Qodari juga menyoroti sikap Megawati Soekarnoputri saat pencalonan Mahfud MD di Pilpres 2019.

"Ketika Mahfud dihadapkan pada situasi tidak didukung oleh sejumlah partai politik, keberadaan Megawati Soekarnoputri yang tidak memberikan dukungan menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini," tambahnya.

Sementara Mahfud MD saat ini mencalonkan diri sebagai cawapres dalam Pilpres 2024, Qodari mengingatkan bahwa Presiden Jokowi adalah pihak yang paling gigih dalam upaya mendorong Mahfud sebagai cawapres dalam Pilpres 2019. Ia menekankan bahwa kontribusi besar Jokowi saat itu seharusnya tidak dilupakan oleh Mahfud.

"Mohon diingat, bahwa pada saat Pilpres 2019, satu-satunya pihak yang memperjuangkan secara maksimal Mahfud untuk maju sebagai cawapres adalah Presiden Jokowi. Saya harap Mahfud tidak melupakan hal ini," tegas Qodari.

Lanjut Qodari, jasa Presiden Jokowi untuk melindungi serta membela Mahfud MD saat diserang oleh orang-orang yang tidak menyukainya cukup besar.

Oleh karena itu, walaupun Mahfud MD sudah berada di luar pemerintahan, Qodari menasihati supaya Mahfud MD tidak melupakan sejarah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X