Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia Serukan Pemilu Damai

photo author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 20:12 WIB
Pimpinan perguruan tinggi anggota APTIK menyuarakan keresahannya terhadap kondisi Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2024. (Dok APTIK.)
Pimpinan perguruan tinggi anggota APTIK menyuarakan keresahannya terhadap kondisi Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2024. (Dok APTIK.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Hadir dalam pertemuan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK), Soegijapranata Catholic University (SCU) diwakili rektornya, Dr. Ferdinandus Hindiarto, menyatakan sikapnya. Dalam forum tersebut, Dr. Ferdinand bersama pimpinan perguruan tinggi anggota APTIK menyuarakan keresahannya terhadap kondisi Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2024. Mereka bertemu di Universitas Katolik Widya Mandala Pakuwon pada 2-3 Februari 2024.

Mereka mengeluarkan seruan yang mencakup beberapa aspek penting. Pertama, mereka mendesak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan untuk menjalankan tugas sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik. Ini mencakup memegang teguh sumpah jabatan, memerangi kolusi, korupsi, dan nepotisme, serta menegakkan hukum tanpa menggunakan sistem tebang pilih.

Baca Juga: 25 Tahun KA Kaligung, KAI bersama Komunitas RF Hias KA

APTIK juga menyoroti pentingnya penyelenggara pemilu mengadopsi prinsip "LUBER JURDIL" guna menjamin hak setiap pemilih untuk menggunakan suaranya tanpa tekanan.

APTIK juga menekankan agar aparat negara, seperti ASN, TNI, dan POLRI, selalu bersikap netral dan tidak memihak pada pihak tertentu. Poin keempat mengingatkan negara untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak kebebasan berekspresi setiap warganya sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Fokus pada pendekatan damai tanpa kekerasan selama kampanye, pelaksanaan pemilihan umum, dan pasca-pemilu menjadi poin kelima yang disorot.

Baca Juga: KONI Jateng Dinilai Tidak Transparan Penyaluran Dana Pembinaan ke Cabor

Terakhir, seruan ini mencakup keterlibatan aktif seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia dalam pemantauan dan pengawasan selama pemilihan umum. Dengan serangkaian tuntutan ini, para pemimpin perguruan tinggi berharap dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih transparan, adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Melalui peran kolektif mereka, diharapkan demokrasi Indonesia dapat terjaga dan berjalan dengan baik dalam menghadapi tantangan Pemilu 2024.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X