BATANG, AYOSEMARANG.COM - Generasi milenial semakin semangat dan berkomitmen untuk menunaikan ibadah haji, bahkan sejak usia muda. Pasangan muda wirausahawan, Ismail (29 tahun) dan Uswatun (27 tahun), dari Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang adalah contoh nyata dari semangat ini.
Mereka telah berjuang keras untuk dapat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci, meskipun usianya masih relatif muda.
"Dari tahun 2024, kami sudah memiliki niat yang kuat untuk mendaftar haji. Kami merasa penting untuk segera mengambil langkah nyata dengan mengunjungi langsung Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Batang," ujar Ismail.
Baca Juga: Sibuk Hitung Suara, Motor Petugas KPPS di Semarang Dicuri Maling
Dengan keterbatasan finansial, pasangan ini tetap memprioritaskan rencana mereka untuk melaksanakan ibadah haji.
"Setoran awal yang harus kami bayarkan adalah sebesar Rp25 juta dan kita perlu menyiapkan kurang lebih Rp32 juta untuk pelunasannya. Meskipun jumlahnya besar, bagi kami yang masih muda, itu adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dengan kerja keras agar bisa melunasi biaya haji," tambah Uswatun.
Meskipun semangat generasi milenial untuk menunaikan ibadah haji semakin besar, mereka tetap berharap bahwa biaya pelunasan haji di masa depan dapat ditinjau kembali agar lebih terjangkau.
Lutfi Hakim, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Batang, mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar haji di Kabupaten Batang mengalami peningkatan yang signifikan menjelang momen penting bagi umat Islam tersebut.
"Intensitas pendaftaran haji di Kabupaten Batang meningkat tajam menjelang waktu haji. Meskipun kami belum melakukan rekapitulasi data pendaftar, secara harian kami menerima antara 5-10 pendaftar. Mereka diminta untuk membayar setoran awal sebesar Rp25 juta, dan pelunasan biayanya menunggu estimasi keberangkatan," jelas Lutfi.
Semangat dan komitmen generasi milenial untuk menunaikan ibadah haji semakin menginspirasi dan memberikan dorongan bagi banyak orang.
"Meskipun tantangan finansial dan lainnya mungkin terasa berat, semangat ini menjadi bukti bahwa mereka tidak hanya fokus pada kesuksesan dunia, tetapi juga menjadikan ibadah sebagai prioritas utama dalam hidup mereka," tukasnya.
