BATANG, AYOSEMARANG.COM - Di tengah persiapan menyambut Lebaran, Kabupaten Batang tidak hanya melakukan intervensi inflasi harga bahan pokok makanan masyarakat. Tetapi juga memperkuat fondasi keamanan pangan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang, Lintang Purba Jaya, mengungkapkan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Batang dalam sebuah kegiatan advokasi yang diadakan di Batang.
“Kami berkomitmen untuk advokasi lintas sektor dan telah menandatangani komitmen dengan pemerintah daerah,” ujar Lintang, menegaskan pentingnya program-program seperti ‘Jajan anak Sekolah Aman’ dan ‘Pasar Aman Berbasis Komunitas’ pada Kamis 21 Maret 2024.
Acara yang dihadiri oleh berbagai perwakilan pemerintah daerah ini, termasuk Pj Sekda Batang, Ari Yudianto, menjadi saksi atas definisi ulang tugas dan peran dalam advokasi keamanan pangan.
Baca Juga: Syarat dan Berkas SNBT 2024 untuk Siswa Gap Year, Jangan Sampai Salah!
Tujuan adalah untuk mendefinisikan tugas dan peran masing-masing dalam advokasi di beberapa OPD dan 43 sekolah dan sejumlah desa yang menjadi fokus intervensi BPOM.
“Tujuan kami adalah untuk mendefinisikan tugas dan peran masing-masing dalam advokasi ini.
BPOM berharap dapat memperjelas program-program yang akan dijalankan dan siapa yang bertanggung jawab atas apa,” tambah Lintang.
Menjelang hari besar, BPOM meningkatkan pengawasan terhadap pangan yang beredar.
“Kami juga melakukan pengawasan terhadap takjil, memastikan tidak ada kontaminasi mikro,” jelas Lintang.
Baca Juga: Banjir Semakin Meluas, USM Terjunkan Relawan Bantu Korban Banjir Demak
Ia pun menyatakan bahwa dari hasil menitoring jajan pasar di bulan Ramdan tahun ini, hampir 50 sampel takjil telah diuji dan dinyatakan aman.
Sementara itu, Pj Sekda Batang, Ari Yudianto, dengan semangat yang sama, menekankan pentingnya program ini.
“Ini adalah langkah penting dalam visi kami untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Yudianto.
Baca Juga: Gelar Rapat Bersama, USM dan Consortium OBOR China Bahas Kerjasama Pendidikan hingga Teknologi