BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Pesantren kilat yang digelar bagi pelajar SMPN 3 Batang membawa warna baru dengan konsep edukasi. Metode ini bertujuan untuk menghilangkan kesan menjenuhkan pada anak-anak ketika mendalami ilmu agama Islam.
Dibandingkan dengan tahun lalu, pesantren kilat kali ini lebih mengedepankan pola keberagaman lomba keagamaan dengan harapan dapat meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan anak-anak.
Pembina keagamaan SMPN 3 Batang, Muhammad Labib, menjelaskan bahwa materi yang disampaikan mencakup seputar adab atau akhlak, adab secara digital, dan manajemen cinta.
Baca Juga: Gegara Uang Tabungan Tak Bisa Ditarik, KSPPS BMT Mitra Umat Pekalongan Digeruduk Emak-Emak
"Saat ini, tata krama anak-anak terhadap guru masih kurang, sehingga perlu dimotivasi lagi. Anak-anak harus memahami rambu-rambu ketika berkomunikasi di media sosial, serta memahami batasan dalam berhubungan dengan lawan jenis," ungkapnya, Selasa 2 April 2024.
Ide acara pesantren kilat berasal dari OSIS, dan setiap tahun memiliki keunikan masing-masing, menjadikannya menarik untuk diikuti.
Setelah pesantren kilat selesai digelar, diharapkan anak-anak didik dapat memiliki karakteristik dan keimanan yang lebih baik.
Baca Juga: Pengembangan Ekonomi Kreatif di Batang: Pelajar SMK Negeri 1 Kandeman Gelar Pameran Ekraf
Salah satu peserta pesantren kilat, Naila, siswi kelas IX, mengungkapkan bahwa pola yang diterapkan tahun ini lebih menarik dan jauh dari kesan menjenuhkan.
"Selain edukasi seputar keagamaan, pesantren kilat juga diisi dengan beragam permainan yang menarik,"jelasnya.
Naila bahkan mendapatkan hadiah berupa mug dan uang untuk beli takjil setelah berhasil menjawab pertanyaan seputar literasi digital.
"Pesantren kilat ini memberikan manfaat bagi kami, karena menambah ilmu keagamaan. Waktu selama Ramadan dapat diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan berpahala.